Majelis Taklim Ambruk
Tangisan Ratu di Bawah Reruntuhan, Begini Detik-Detik Majelis Taklim Ciomas Ambruk
Ratu (15) jadi korban ambruknya Majelis Taklim Ciomas. Ia sempat tertimbun material bangunan hingga mendapat 8 jahitan di kepala.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, BOGOR – Ratu (15) masih syok ketika mengingat detik-detik dirinya tertimbun material coran bangunan Majelis Taklim Asohibiyyah yang ambruk di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025).
Pagi itu, langit Ciomas cerah. Ratu berangkat dari rumah sekitar pukul 08.00 WIB untuk mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Ia datang bersama keluarganya dan mendapat tempat duduk di bagian dalam majelis.
Baca juga: Pengganti Sri Mulyani Sebagai Menkeu Berasal dari Bogor, Ini Sepak Terjang Purbaya Yudhi Sadewa
Baca juga: Profil Ferry Juliantono, Politisi Gerindra yang Dilantik menjadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie
Namun baru sekitar satu jam acara berjalan, tepat pukul 09.00 WIB, bangunan majelis taklim mendadak roboh.
“Saya jatuh ke bawah (kolong) bangunan majelis taklim dan tertimbun material coran,” ucap Ratu lirih saat ditemui wartawan, Senin (8/9/2025).
Dengan sisa tenaga, ia berusaha berteriak meminta pertolongan. Beruntung kakeknya sigap menolong dan menarik tubuh Ratu dari bawah timbunan material.
Ratu sempat dilarikan ke klinik terdekat, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Kota Bogor karena luka di kepalanya cukup parah.
“Saya dapat delapan jahitan di kepala. Selain itu ada memar di tangan dan kaki,” tuturnya.
Baca juga: Bareskrim Ambil Rekaman CCTV Kasus Ojol Affan, Kompolnas Lakukan Pengawan Ketat
Baca juga: Cerita Pilu Anak Korban Majelis Taklim Ambruk di Ciomas: Selamatkan Orang Lain, Ibu Tewas di Angkot
Suasana Panik di Lokasi
Ambruknya bangunan majelis taklim membuat suasana kacau. Puluhan warga yang hadir berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Gina Muawah (32), ibu Ratu, masih teringat kepanikan yang terjadi. Saat itu ia duduk di bagian luar karena ruangan penuh sesak.
“Begitu bangunan ambruk, saya langsung lari. Tapi setelah itu panik karena anak dan ibu saya ada di dalam,” ujarnya.
Dalam kepanikan, Gina mencari keberadaan putrinya. “Anak saya jatuh ke bawah, sementara ibu selamat. Lalu ayah saya langsung mengangkat Ratu dari timbunan material,” katanya.
Meski wajah putrinya sempat berlumuran darah, Gina bersyukur Ratu hanya mengalami luka ringan. Setelah luka dijahit oleh dokter, Ratu diizinkan pulang.
“Kemarin panik sekali lihat darah di wajahnya. Tapi setelah ditangani dokter, kami langsung pulang,” ucap Gina lega.
Peristiwa ini menyisakan trauma bagi para korban dan jamaah yang hadir. Warga berharap kejadian serupa tak lagi terulang di kemudian hari.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.