Ormas Minta THR

Dedi Mulyadi Apresiasi Sekuriti Perusahaan di Bekasi, Tak Ciut Hadapi Bang Jago Cikiwul Minta THR 

Dedi Mulyadi meminta seluruh petugas sekuriti di wilayah lain dapat bersikap serupa jika menghadapi aksi premanisme seperti jagoan Cikiwul tersebut.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Istimewa
ORMAS MINTA THR --- Seorang jagoan Cikiwul Bantargebang Bekasi bernama Suhada memarahi sekuriti pabrik plastik di Bantargebang Kota Bekasi lantaran memberikan uang THR sebesar Rp 20 ribu. 

Suhada ditangkap kawanan polisi di Sukabumi Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi mengatakan Suhada, jagoan Cikiwul Bantargebang Bekasi ditangkap saat berada di Sukabumi, Jawa Barat setelah kabur dari kejaran polisi setelah aksi meminta THR viral di sosial media (Sosmed).

“Sudah kami amankan semalam Kamis (20/3/2025) pukul 18.30 WIB di daerah Sukabumi, sementara sedang proses penyidikan,” kata Kompol Binsar saat dikonfirmasi Jumat (21/3/2025).

Binsar memastikan tidak akan membiarkan aksi serupa kembali terjadi di wilayah Kota Bekasi menjelang lebaran.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segera jika menemui aksi premanisme dengan menghubungi kantor kepolisian terdekat atau melaporkan ke Call Center 110.

“Kami tidak  mentolerir adanya aksi premanisme berkedok Ormas atau LSM di wilayah hukum Bekasi Kota,” tegasnya.

Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi membenarkan peristiwa jagoan Cikiwul meminta uang THR lebaran.

Setelah menerima informasi peristiwa itu, Kompol Sukadi dan anak buahnya telah mendatangi perusahaan dan meminta keterangan sekuriti.

Berdasarkan keterangan sekuriti, Suhada datang bersama tiga rekannya untuk meminta THR Lebaran. Namun oleh sekuriti mereka hanya diberi Rp 20.000.

"Iya, dia minta (THR), dikasih Rp 20.000. Tapi dia enggak mau, pengen ketemu pimpinannya," kata Sukadi kepada Kompas.com.

Sukadi mengungkapkan, keempatnya merupakan preman berkedok organisasi masyarakat (ormas).

Mereka berasal dari Bantargebang. "Mereka preman berkedok ormas," ungkap Sukadi.

Suhada saat ini telah kabur ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor, setelah mengetahui aksinya viral.

Sementara, tiga rekannya masih dilacak keberadaannya.

Ia menyatakan akan menegakkan hukum apabila keempatnya terbukti memenuhi unsur pelanggaran pidana pemerasan.

"Sekarang klarifikasi dulu minta keterangan, ada unsur pidana atau tidak. Kalau ada kita tindaklanjuti penegakkan hukum," katanya. 

(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/M37)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved