Satu Keluarga Tewas
Datangi Rumah Satu Keluarga Tewas Ditabrak Kereta Api di Solo Jateng, Jasa Marga Beri Uang Santunan
Satu keluarga tewas ditabrak kereta api Batara Kresna di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025)
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, CENGKARENG --- Pihak Jasa Marga langsung mendatangi rumah keluarga Rudi Agus Subekti, satu keluarga tewas dalam musibah kecelakaan ditabrak kereta api di Sukoharjo, Solo Jawa Tengah.
Seperti diberitakan, satu keluarga tewas ditabrak kereta api terdiri dari Rudi Agus Subekti (41), bersama Mely Herventy (45) istri, anak, serta kerabatnya Purwanto (51).
Petugas Jasa Marga yang datang tersebut kemudian mendata keluarga Rudi Agus Subekti, satu keluarga tewas ditabrak kereta api dari Dasawisma Jalan Kapuk RT 12/03, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ia meminta fotocopy kartu keluarga (KK), KTP, dan dokumen pendukung lainnya.
Hendy, petugas Jasa Marga, juga sempat merasa heran dengan nama Linda (41) yang disebut tewas dalam musibah kecelakaan yang dialami satu keluarga tewas tersebut.
Sebab, di lembar Kartu Keluarga (KK) Rudi Agus Subekti, nama Linda tidak ada sehingga harus diperbaiki dari data korban kecelakaan.
Baca juga: Empat Warga Karawang Tewas Tertabrak Kereta Api, KAI: Masinis Sudah Bunyikan Klakson Berkali-kali
"Kami mendata setelah dapat kabar dari Jasa Marga di Solo adanya kecelakaan lalu lintas di mana mobil korban ditabrak kereta api," ucapnya, Rabu sore.
Hendy menerangkan, setelah dirinya mendapatkan alamat rumah korban maka langsung bergerak ke lokasi.
Namun ternyata, di rumah tersebut tidak ada keluarga lain karena anak sulung korban berinisial MG berada di kampung halaman Wonogiri, Jawa Tengah.
"Sempat kesulitan cari rumahnya karena kami tidak ada nomor telepon keluarganya," jelasnya.
Menurut Hendy, pihak Jasa Marga bakal memberikan santunan kepada anak korban usai data tersebut diserahkan ke instansi.
Ia akan berkoordinasi dengan keluarga korban yang ada di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dalam waktu dekat.
"Yang meninggalkan empat orang, satu lagi keluarga yang di Jakarta Selatan," imbuhnya.
Sebelumnya, Dina, tetangga Rudi Agus Subekti dititipkan kunci rumah selama keluarga tersebut pulang kampung ke Wonogiri, Jawa Tengah untuk rayakan lebaran, Selasa (25/3/2025).
Dina diminta untuk memberi makan ikan peliharan milik Agus dan diminta tolong untuk menyalakan serta mematikan lampu depan rumahnya.
Hal itu, kata Dina, biasa dilakukan oleh keluarga Agus saat meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong.
"Dia minta kasih makan ikannya dua hari sekali, saya ngontrak sama dia," katanya, di Kapuk RT 12/03, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu.
Tetangga punya firasat buruk
Satu keluarga tewas ditabrak kereta api Batara Kresna di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025)
Satu keluarga tewas ditabrak kereta api yakni Rudi Agus Subekti (41) bersama Mely Herventy (45) istri, anak, serta kerabatnya Purwanto (51).
Kabar satu keluarga tewas ditabrak kereta api itu dibenarkan teman dekat sekaligus tetangga Mely bernama Asih kepada anak korban berinisial MG yang masih hidup.
Agus dan keluarganya berencana pulang kampung ke Wonogiri, tapi takdir berkehendak lain setiba di wilayah Sukoharjo.
Asih mengatakan, dirinya sempat telepon dengan anak sulung korban dan kabar terbaru sedang menunggu mobik ambulans membawa jenazah ke makam.
Ia memastikan, nama Linda yang beredar itu bukan anak Agus dan belum terkonfirmasi siapa.
"Jadi Agus, Mely dan Nabila itu meninggal sama Purwanto, kalau anaknya bernama MG itu sekolah di kampung baru lulus dan habis lebaran mau dibawa ke Jakarta," kata Asih kepada Warta Kota, Rabu (26/3/2025).
Asih mengatakan, dirinya sudah berteman dengan Mely sekira 10 tahun lebih, bahkan kerja bareng di pabrik levis dekat rumah.
Selama berteman, ia merasa keluarga Agus sangat harmonis dan sering bergaul dengan warga sekitat.
"Saya mah setiap hari makan, bareng, berangkat bareng, pulang bareng, apa saja bareng," ujar Asih.
Asih menyatakan, sebelum Mely dan keluarga pergi pulang kampung pada Selasa (25/3/2025) kemarin ada gelagat yang mencurigakan.
Di mana, Mely sebelum berangkat meminta maaf kepada dirinya padahal tidak pernah melakukan kesalahan apapun.
Bahkan, Mely sampai memeluk Asih sangat erat seolah tidak ingin berpisah dari teman semasa hidupnya.
"Jumat (21/3/2025) dia ngobrol mau pulang kampung, katanya mau pulang mepet waktu lebaran. Tapi enggak tahunya anaknya sudah libur sekolah lebih awal," ungkapnya.
Menurutnya, di tahun lalu Mely dan Agus sempat pulang kampung tapi tidak sampai menunjukan sikap berlebihan seperti ingin pergi untuk selamanya.
"Tandanya itu, minta maaf sampai nyiumin, peluk-pelukin. Enggak biasa-biasanya, hari terakhir kerja Jumat lalu sampai gelendotan ngobrol," tambahnya.
Sebelumnya, lima hari jelang Idul Fitri 1446 Hijriah/2025, empat orang meninggal akibat kecelakaan.
Kecelakaan itu melibatkan kereta api dan sebuah mobil.
Dikutip dari TribunJateng.com, kecelakaan tersebut melibatkan Kereta Api (KA) Batara Kresna dan sebuah mobil Daihatsu Sigra.
KA Batara Kresna menabrak mobil Daihatsu Sigra warna putih dengan nomor polisi B 2883 BYJ.
Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta sebelah timur Terminal Sukoharjo Kota, Rabu (26/3/2025) pukul 08.45 WIB.
(Sumber : Warta Kota, Miftahul Munir/m26)
Ungkap Penyebab Satu Keluarga Tewas di Ciputat Tangsel, Tiga Jenazah Dibawa ke RS untuk Diautopsi |
![]() |
---|
Sosok Satu Keluarga Korban Kebakaran di Papanggo Jakut Dimata Warga: Dikenal Ramah dan Mudah Bergaul |
![]() |
---|
Olah TKP, Puslabfor Bawa Sampel Elektronik dari Kantor Distributor Perabot yang Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Keluarga 'Dermawan' Korban Kebakaran di Jatiasih Bekasi Telah Tiada, Lima Jenazah Dikubur di Cirebon |
![]() |
---|
Satu Keluarga Tewas Korban Kebakaran di Bekasi Dikenal Dermawan, Sering Bagi-bagi Sembako ke Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.