Berita Gempa Bumi
Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Dirasakan Warga Bogor hingga Sukabumi, Analisa BMKG Pusat Gempa Ada di Laut
Gempa bumi di wilayah Selatan Jawa atau tepatnya di Bayah, Banten tersebut terjadi pada pukul 13.55 WIB.
TRIBUNBEKASI.COM — Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,1 dirasakan sejumlah warga di wilayah Bogor hingga Sukabumi, Jawa Barat.
Gempa bumi di wilayah Selatan Jawa atau tepatnya di Bayah, Banten tersebut terjadi pada Minggu (6/4/2025) pukul 13.55 WIB.
Guncangan gempa bumi tersebut terasa hingga ke wilayah Bogor.
Bahkan sejumlah pengunjung di Taman Safari Indonesia(TSI) Cisarua, Bogor, Jawa Barat dibikin kaget dengan gempa bumi itu.
"Kaget terasa banget euy di Bogor, Taman Safari," kata Fans saat dikonfirmasi via akun X(Twitter), Minggu (6/4/2025).
Bukan hanya pengunjung Taman Safari yang dibuat kaget dengan kejadian itu, warga di kawasan Puncak Dua juga merasakan gempa bumi tersebut.
Baca juga: Bajaj Pemudik Terbakar di Jalan Pantura Bekasi, Diduga Korsleting Listrik
Baca juga: Implementasi Pelayanan Antarsesama, Panitia Nasional Nyepi Gelar Bakti Sosial
"Aku di Puncak 2 terasa," kata Dewi.
Bahkan warga di Kota Sukabumi, Jawa Barat juga merasakan goyangan gempa cukup kencang.
Bersamaan dengan gempa bumi, hujan deras juga mengguyur wilayah tersebut.
"Mana hujan deras juga di sini," kata Lucky warga Kota Sukabumi.
Analisa BMKG
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,88° LS ; 105,93° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 111 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 46 km.
Baca juga: Usai Nyungsep Rp 38.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Ahad Ini Masih Stagnan
Baca juga: Pukul 13.30 WIB, Arus Balik Lebaran di Tol Japek KM 58 Karawang Ramai Lancar
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi pada Zona Intraplate Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).
"Gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Minggu (6/4/2025).
Gempa bumi tersebut lanjut Daryono berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan intensitas III - IV MMI( Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi).
Daerah Bayah, Malingping, Palabuhan Ratu, dengan skala intensitas III MMI( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Nagrak, Cibadak, Ciracap, Kabandungan, Kalapanunggal, dan Nyalindung dengan skala intensitas II - III MMI( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kemudian daerah Kota Sukabumi dan Kecamatan Cibeber dengan skala intensitas II MMI( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)
Baca juga: Puncak Arus Balik, GT Cikampek Utama Tol Japek Siapkan 34 Gardu
Baca juga: Polisi Buru Dua Pelaku Begal Anggota Polisi di Jalan Inspeksi Kalimalang Bekasi
"Hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock)," ujar Daryono.
Daryono meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar Daryono. (Tribunnews.com/Willy Widianto)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.