Pegawai SMAN 20 Kota Bekasi Diduga Keruk Uang dari Siswa, Urus SKL Diminta Bayar Rp 20 Ribu

Sejumlah siswa SMAN 20 Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga jadi korban pungutan liar (pungli) yang dilakukan seorang pegawai tata usaha

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ign Prayoga
Istimewa
DUGAAN PUNGLI SEKOLAH - SMA Negeri 20 Kota Bekasi, Jalan Swadaya Kampung Ceger no 42 RT 11 RW 02 Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara. Pegawai TU di SMAN 20 tersebut diduga lakukan pungli. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Sejumlah siswa SMA Negeri 20 Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga jadi korban pungutan liar (pungli) yang dilakukan seorang pegawai SMA tersebut. 

Pegawai bagian tata usaha (TU) berinisial BA ini diduga menarik uang dari setiap siswa yang mengurus surat keterangan dari sekolah.

Dugaan pungli di SMA negeri yang berlokasi di Jalan Swadaya Kampung Ceger RT 11 RW 02 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, ini viral di media sosial.

Sejumlah bukti terkait dugaan pungli itu juga diunggah di Sosial Media (Sosmed) oleh beberapa akun.

Diantaranya bukti terkait diduga chat antara BA dengan siswa dan siswi yang hendak meminta Surat Keterangan Lulus (SKL).

Berdasarkan isi chat tersebut, diduga BA menjawab permintaan permohonan pengambilan SKL itu sembari meminta Tunjangan Hari Raya (THR).

“Besok yah (SKL) jangan lupa THR,” diduga kata BA dalam chat tersebut.

Tidak hanya itu, diduga siswa dan siswi yang memviralkan chat tersebut juga memaparkan diduga jika pemberian THR kepada BA dibawah nominal Rp 20 ribu akan ditertawakan.

“Terus kalau ngasih goceng (Rp 5.000) ceban (Rp 10.000) diketawain, dia (BA) maunya Rp 20.000,” diduga ucap seorang siswa dan siswi dalam chat tersebut.

Sementara BA menjelaskan kalau dirinya justru kaget pasca unggahan dugaan pungli tersebut viral.

Sebab menurutnya hal itu justru tidak sesuai dengan kenyataannya.

“Saya yang ada di dalam postingan tersebut, saya sendiri juga kaget dengan narasi fitnah di luar nalar saya yang sangat tidak sesuai dengan keadaannya,” jelas BA saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).

BA menuturkan, perihal meminta THR tersebut, dirinya tidak memaksa.

Pernyataan meminta THR di dalam chat tersebut menurutnya adalah sebuah gurauan atau bercandaan.

“Saya meminta THR itu juga tidak pernah tertagih oleh saya apalagi memaksa dan tidak sedikitpun juga saya menerima apapun, saya hanya murni gurauan spontan layaknya gurauan biasa, tidak sampai pikiran saya untuk dibuat fitnah bahan konten,” tuturnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved