Berita Bekasi

Kisah Ikhwan Sahab, Pemuda Bekasi Kerja di Kamboja Ditawari Gaji Rp 40 Juta Berujung Hilang Nyawa 

Ikhwan Sahab, warga  Babelan Bekasi ini sempat beberapa bulan bekerja di sebuah negara yang berada di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
KORBAN PENYIKSAAN --- Subyantoro (23) menunjukkan foto kakaknya bernama Ikhawan Sahab (27) yang tewas akibat penganiayaan di Kamboja. Warga Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi itu tewas disiksa akibat tidak memenuhi target menipu orang Indonesia. 

Tapi realitanya saat di Kamboja, Ikhwan justru bekerja di perusahaan scam yang bertugas menipu orang dengan target pasar orang Indonesia.

"Dia cerita awal dijanjiin itu buat masuk perusahaan resmi, tapi tau-taunya dia pas kemarin video call itu ngomong kalau dia itu ada di perusahaan Scam, sebelumnya dia dijanjikan di perusahaan admin judol, tapi tau-taunya masuk perusahaan Scam," lugas Subyantoro.

Seiring berjalannya waktu, Subyantoro kemudian mendapatkan kabar pada Kamis (3/4/2025) kalau Ikhwan dirawat di Rumah Sakit (RS) Kratie Provinsial Hospital dengan kondisi koma.

Kabar itu disampaikan oleh suster yang menjelaskan kalau Ikhwan sudah dirawat susah dua hari.

Sebelum dilakukan perawatan, Ikhwan rupanya sempat ditemukan pihak kepolisian setempat dengan kondisi tidak berbusana di jalan.

"Kondisi kakak saya dibuang di jalanan, ditemuin sama polisi lagi patroli," ujarnya.

Penuh luka

Subyantoro menegaskan pada Sabtu (6/4/2025) pihak rumah sakit melalui suster yang merawat Ikhwan menginformasikan kondisinya terus membaik.

Saat itu suster baru memaparkan kondisi Ikhwan Sahab melalui video call.

Terlihat dalam video call tersebut kondisi tubuh Ikhwan nampak penuh luka.

Luka tersebut seperti di bagian mata yang lebam, kaki, baean, dan di bagian belakang atau bokong serupa luka kebakar, hingga pendarahan otak.

BERITA VIDEO : TANGISAN DIANA USAI PUTRANYA MENINGGAL DI KAMBOJA JADI OPERATOR JUDOL

Rupanya Ikhwan menjadi korban penyiksaan oleh sejumlah orang di Kamboja.

Penyiksaan itu berlangsung hingga dua hari, hari pertama dikategorikan ringan, dan keduanya lebih berat jika dibandingkan diawal.

Penyiksaan itu dilakukan antara lain oleh bos perusahaan dengan panggilan Alam yang diketahui merupakan orang Indonesia asal Manado.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved