Tetangga di Tambun Bekasi Tutup Mulut Soal Kecelakaan Maut Tewaskan Ibu dan Dua Anaknya di Padang

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBUN SELATAN --- Ibu dan dua anak warga Desa Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tewas dalam musibah kecelakaan maut bus di Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

Pantauan jurnalis TribunBekasi saat mendatangi kawasan kediaman ibu dan dua anak korban kecelakaan maut di Padang pada Rabu (7/5/2025), nampak sepi dan tidak ada aktivitas.

TribunBekasi hanya bertemu dengan beberapa warga sekitar yang merupakan tetangga korban kecelakaan maut di Padang.

Bendera kuning atau tenda yang terpasang di sekitar kediaman rumah duka juga tidak ada.

Baca juga: Musibah Kecelakaan Maut di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi, Satu Keluarga Jadi Korban, Ibunya Tewas

Saat ditemui, warga sekitar tidak ada yang bersedia menceritakan tentang keluarga korban kecelakaan di Padang tersebut.

"Maaf kami tidak diizinkan untuk liput gitu, pihak keluarga juga menyampaikan begitu," kata tetangga korban di lokasi, Rabu (7/5/2025).

Berdasarkan penjelasan seorang warga lainnya berinisial T (54), suami korban sedang mendatangi Rumah Sakit (RS) di sekitar lokasi kejadian untuk menemui jenazah istri dan dua anknya itu.

Bahkan untuk prosesi pemakaman jenazah direncanakan dilakukan di Medan, Sumatera Utara.

"Oh dimakamin di sana (Medan) di sini (Jatimulya) kosong tempat tinggalnya," singkat T.

Seorang ibu bernama Riski Agustini Lubis (32) dengan dua putranya bernama Reema Andhini Pane (1) dan Naufal Raihan Pane (6) menjadi korban meninggal dunia kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada Selasa (6/5/2025).

Mereka diketahui bertempat tinggal di kawasan Desa Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Sebagai informasi, kecelakaan bus ALS hingga terbalik di Kelurahan Bukit Surungan itu mengakibatkan 12 orang meninggal dunia. 

Berdasarkan 12 orang tersebut, tiga di antaranya merupakan warga dengan alamat identitas Kota Bekasi, namun bertempat tinggal di Kabupaten Bekasi.

(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp