Berita Kecelakaan
Kakorlantas Polri Prihatin Korban Kecelakaan Capai Ribuan Jiwa Tiap Tahun, Ini Faktor Penyebabnya
Setiap tahun, ribuan orang di Indonesia menjadi korban kecelakaan lalu lintas, termasuk pelajar, pekerja, dan pengguna jalan lainnya.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mengusulkan penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional sebagai momentum refleksi dan aksi kolektif demi menyelamatkan nyawa dari bahaya kecelakaan di jalan raya.
"Keselamatan lalu lintas (dari bahaya kecelakaan) bukan sekadar isu teknis. Ini menyangkut nyawa manusia, aset paling berharga bagi bangsa," ujar Agus dalam acara pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional yang digelar di sela Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Korlantas Polri di Gedung Tri Brata, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025).
Setiap tahun, ribuan orang di Indonesia menjadi korban kecelakaan lalu lintas, termasuk pelajar, pekerja, dan pengguna jalan lainnya.
Mereka kehilangan nyawa akibat berbagai faktor, mulai dari kelalaian, buruknya infrastruktur, hingga lemahnya budaya tertib berlalu lintas.
Baca juga: 11 Ustazah Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Purworejo, Siswa dan Wali Murid Gelar Salat Gaib
Berdasarkan data nasional, sepanjang Januari hingga Oktober 2024 tercatat antara 152.000 hingga 220.647 kasus kecelakaan. Jumlah korban meninggal dunia mencapai sekitar 27.000 jiwa, atau sekitar 3–4 orang setiap jam.
“Ini keprihatinan nasional. Angka fatalitas lalu lintas kita tergolong tinggi. Setiap hari ada ratusan kejadian, dan tiap jam selalu ada korban meninggal dunia,” tegas Agus.
Menurutnya, penetapan tanggal 19 September sebagai Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional bertujuan membangun kesadaran kolektif dan memperkuat komitmen bersama semua pihak.
Salah satu peristiwa yang menggugah kesadaran nasional adalah Tragedi Paiton tahun 2003, di mana 57 orang—sebagian besar pelajar—tewas dalam kecelakaan bus pariwisata.
“Tragedi seperti Paiton menunjukkan bahwa keselamatan transportasi adalah isu yang tidak bisa ditunda atau diabaikan,” ujarnya.
Peringatan tahunan ini, lanjut Agus, menjadi ruang evaluasi dan reformasi. Ia menyebut momentum tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan, memperbaiki regulasi, memperbarui teknologi, serta meningkatkan layanan transportasi publik.
Selain itu, pencanangan ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap para korban kecelakaan lalu lintas dan sekaligus pengingat agar tragedi serupa tidak terulang.
“Melalui peringatan ini, kita dorong edukasi berkelanjutan sejak dini melalui sekolah, komunitas, hingga media massa. Tujuannya agar budaya tertib lalu lintas tumbuh kuat di masyarakat,” kata Agus.
Acara pencanangan turut dihadiri Kapolri, Menteri Perhubungan Dudi Burwagandhi, Direktur Utama Jasa Marga, dan Plt. Direktur Utama Jasa Raharja.
Agus berharap Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional segera ditetapkan secara resmi dan diperingati setiap tahun sebagai tonggak menuju lalu lintas yang lebih aman, manusiawi, dan beradab.
(Sumber : Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
| Sopir Mengantuk, Truk Tronton Oleng Hantam Sejumlah Bangunan di Bekasi Barat, Dua Orang Terluka |
|
|---|
| Bus TransJakarta Seruduk 4 Kios di Cakung, Dua Orang Terluka, Diduga Rem Blong atau Sopir Mengantuk |
|
|---|
| Kecelakaan Maut di Pasar Minggu Jaksel, Pengendara Sepeda Motor Tewas Dilindas Truk |
|
|---|
| Kecelakaan Maut di Tol JORR Jatiasih, Sopir Truk Pengangkut Elpiji 3 Kg Tewas Terseret 6 Kilometer |
|
|---|
| Kecelakaan di Koja Jakut, Motor Masuk Kolong Bus Transjakarta, Bagaimana Nasib Pengendara? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Kakorlantas-Polri-soal-tingginya-korban-kecelakaan-lalu-lintas.jpg)