Kasus Premanisme

Kapolda Metro Jaya Waspadai Potensi Tumbuhnya Premanisme Baru Seiring Meningkatnya Tawuran Remaja

Sepanjang April 2025, tercatat sebanyak 45 kasus tawuran remaja terjadi di berbagai titik wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Warta Kota/Yulianto
APEL SIAGA ANTI PREMANISME --- Sejumlah personel mengikuti apel siaga anti premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat (9/5/2025). Kapolda Metro Jaya pun meqaspadai potensi tumbuhnya premanisme baru seiring meningkatnya tawuran remaja. 

TRIBUNBEKASI.COM, GAMBIR --- Fenomena tawuran remaja di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. 

Sepanjang April 2025, tercatat sebanyak 45 kasus tawuran remaja terjadi di berbagai titik wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kondisi tawuran remaja ini dinilai bukan hanya berpotensi besar mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tetapi juga menjadi cikal bakal lahirnya aksi-aksi premanisme pada masa mendatang.

"Perlu diperhatikan juga, kejadian tawuran remaja mengalami peningkatan satu bulan terakhir, tercatat ada 45 kasus tawuran yg terjadi selama April 2025 di wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, saat memberikan sambutan pada apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Anti-Premanisme 2025, di Lapangan Silang Monas Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Baca juga: Jumlah Personel Terbatas, Kapolda Metro Jaya Akui Anak Buahnya Kelimpungan Atasi Tawuran Remaja

Jenderal bintang dua tersebut mengatakan, fenomena tawuran remaja ini harus diwaspadai bersama.

"Selain meresahkan masyarakat, perilaku kekerasan ini bisa berkembang menjadi pola-pola premanisme, baik secara individu maupun kelompok," ucap Karyoto.

Sejumlah kasus premanisme yang terjadi belakangan ini turut menjadi sorotan publik, baik dari masyarakat umum hingga pejabat negara.

Di antaranya adalah kasus tawuran remaja yang disiarkan langsung melalui media sosial seperti Instagram, aksi pemalakan parkir liar di kawasan Monas, serta tindakan intimidatif yang dilakukan oleh oknum dari organisasi masyarakat (ormas) terhadap sejumlah perusahaan.

Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk menindak tegas berbagai bentuk premanisme yang mengganggu ketertiban umum, termasuk menindak aktor-aktor di balik fenomena tawuran remaja.

“Kami tidak akan memberikan ruang toleransi terhadap segala bentuk kekerasan yang membahayakan masyarakat. Baik itu premanisme jalanan, pemalakan, maupun intimidasi oleh ormas,” tegas pihak kepolisian.

Polda juga mengimbau masyarakat untuk aktif melapor apabila menemukan potensi gangguan keamanan, serta mengajak orang tua dan sekolah berperan aktif dalam mengawasi dan membina generasi muda agar tidak terjerumus dalam tindakan kekerasan. 

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Anti-Premanisme 2025, di Lapangan Silang Monas Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Tampak Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memimpin langsung apel siaga anti-premanisme tersebut, didampingi Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay.

Karyoto, dalam sambutannya, mengatakan apel ini bertujuan untuk mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif serta mendukung terciptanya iklim investasi yang stabil di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Operasi ini akan berlangsung selama 15 hari, terhitung mulai 9 hingga 23 Mei 2025," ujar Karyoto, di hadapan pasukan, Jumat.

(Sumber : Warta Kota, Ramadhan LQ/m31)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp  

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved