Kasus Premanisme

Komplotan Debt Collector Serang Pabrik Baja di Daan Mogot, Aniaya Karyawan Padahal Tak Punya Utang

Komplotan debt collector ini berusaha masuk dan ingin menemui salah satu pengutang yang ternyata tidak bekerja di lokasi tersebut.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
SELIDIKI KASUS DEBT COLLECTOR --- Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat melakukan olah TKP kasus debt collector yang menganiaya seorang pegawai di perusahaan baja ringan di Daan Mogot, Jakbar, Senin (12/5/2025) malam. Pelaku masih diburu aparat kepolisian karena melarikan diri usai viral. 

TRIBUNBEKASI.COM, CENGKARENG --- Seorang pegawai di salah satu pabrik baja ringan di Jalan Daan Mogot KM 11, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat mendapat kekerasan fisik dari kawanan debt collector, Senin (12/5/2025) sore.

Dalam rekaman CCTV yang viral, pelaku debt collector berjumlah 4 orang sempat menggoyang-goyangkan pagar pabrik. 

Setelah berhasil masuk, para debt collector mencari nama yang tertera dalam surat perintah penagihan utang.

Bahkan mereka marah-marah dan berupaya masuk ke dalam kantor perusahaan tersebut.

Baca juga: Lima Debt Collector Ditangkap, Rampas Mobil Pajero di Bekasi, Korban Ketakutan Dipaksa Tanda Tangan

Para karyawan berusaha menghalangi kawanan debt collector masuk ke dalam ruangan kantor.

Akibatnya, salah satu karyawan berinisial C mendapatkan kekerasan fisik yakni dibanting oleh pelaku.

Komplotan debt collector ini berusaha masuk dan ingin menemui salah satu pengutang yang ternyata tidak bekerja di lokasi tersebut.

Mendapat laporan dari korban, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Senin, (12/5/2025) malam.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra menerangkan, pihaknya merespon cepat aksi premanisme yang terjadi di wilayah hukumnya dengan mendatangi lokasi kejadian.

"Hari ini kami lakukan olah TKP dan saksi untuk mendapatkan petunjuk demi menangkap pelaku yang meresahkan masyarakat," tegasnya, Senin.

Dimitri belum bisa menjelaskan secara detail terkait dengan aksi premanisme debt collector tersebut karena masih dilakukan penyelidikan oleh anggotanya.

Mantan Kanit Reskrik Polsek Kembangan itu menambahkan, korban yang mendapat aksi kekerasan fisik hanya satu orang.

"Para pelaku melarikan diri usai melakukan kekerasan fisik dan sekarang masih dalam pengejaran kami," tandasnya.

Kapolri imbau masyarakat melapor

Pihak Kepolisian RI (Polri) membuka layanan pangaduan terhadap aksi premanisme yang ada di Indonesia agar dilakukan penindakan oleh anggotanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun  meminta kepada masyarakat untuk tidak ragu melapor adanya aksi premanisme karena pihaknya akan melindungi dari aksi pemerasan maupun kekerasan yang dilakukan preman.

"Yang jelas kita membuka semua layanan pengaduan dan kita pasti tindak tegas," tutur Jenderal Listyo Sigit mengenai razia terhadap premanisme, Sabtu (10/5/2025).

Jenderal bintang empat itu sudah membentuk operasi pekat untuk memberantas para preman yang berkeliaran dan meresahkan masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Sembilan Preman Bogor Ditangkap, Modus Jadi Debt Collector Rampas Motor Hingga Pungli ke Pedagang

Listyo mengaku, sejak 1 Mei 2025, pihaknya sudah menangani ribuan kasus premanisme di Indonesia demi kenyamanan masyarakat luas.

"Beberapa kasus yang menonjol yang kemudian sempat viral, semuanya kita tangkap," ungkapnya.

Listyo menerangkan, penindakan terhadap aksi premanisme ini merupakan arahan dan perintah dari Presiden Prabowo Subianto demi rakyat Indonesia aman dan nyaman.

"Saya minta kepada masyarakat yang merasa di sekitarnya ada kegiatan preman, agar segera melapor dan kita akan perintahkan anggota-anggota kita untuk menindak tegas," tuturnya.

BERITA VIDEO : PRABOWO RESAH BANYAK PREMAN BERKEDOK ORMAS GANGGU IKLIM INVESTASI

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyoroti aksi premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Aksi premanisme jadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan Komisi III DPR RI bersama Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi Jakarta, dan BNNP Jakarta dalam rangka kunjungan kerja di Polda Metro Jaya. 

"Masalah premanisme menjadi atensi," kata Karyoto di Balai Pertemuan Metro Jaya, Kamis (8/5/2025).

Setelah aksi premanisme yang marak beberapa waktu lalu, Karyoto berkoordinasi dengan pimpinan TNI untuk langkah hukum selanjutnya.

Hanya saja, Karyoto tidak menjelaskan rinci aksi premanisme yang dimaksudnya.

Selain membahas premanisme, Komisi III DPR RI juga membicarakan topik peredaran narkoba di Jakarta.

(Sumber : Warta Kota, Miftahul Munir/m26)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp  

 

 

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved