Dedi Mulyadi Bertemu Siswi SMA yang Setiap Hari Jalan Kaki 2 Km dan Naik Rakit untuk ke Sekolah
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengundang Nera, siswi SMA Saguling yang tiap hari jalan kaki 2 km dan menyeberangi Sungai Citarum untuk ke sekolah
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM, BANDUNG - Siswi SMA yang berjuang keras untuk ke sekolah, Nera Nur Puspita (16), diundang ke rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Gedung Pakuan Kota Bandung.
Nera Nur Puspita merupakan Kampung Cipeundeuy, Desa Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Setiap hari, Nera harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer dan menyeberangi Sungai Citarum menggunakan rakit untuk menuju sekolahnya di SMAN 1 Saguling.
Dedi Mulyadi mengundang Nera karena kagum terhadap semangat remaja tersebut, dalam bersekolah.
Perjuangan Nera untuk berangkat ke sekolah mendapat perhatian besar dari Gubernur Jabar.
Setiap hari, Nera yang berangkat sekitar pukul 05.00 WIB. Dia berjalan kaki dari rumahnya di Kampung Cipeundeuy ke bibir Sungai Citarum sejauh 1 kilometer.

Dari bibir Sungai Citarum, Nera naik rakit untuk mencapai menuju jalan utama. Dia kemudian berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju SMAN 1 Saguling.
"Keren kamu, mantap!" puji Dedi saat bertemu Nera, dikutip dari video YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang tayang pada Jumat (16/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Nera curhat bahwa dia pernah mendapat informasi tentang rencana pembangunan jembatan dari Kampung Cipeundeuy menuju jalan utama.
Tetapi, kata Nera, hingga saat ini pembangunan jembatan itu tak kunjung dimulai.
"Katanya (mau dibangun jembatan), tapi nggak tahu kapan, Pak," ungkap Nera.
Mengetahui hal tersebut, Dedi pun memastikan akan langsung memerintahkan Kepala Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Barat untuk mengecek lokasi.
Apabila di lokasi bisa dibangun jembatan, Dedi mengatakan pemerintah akan langsung membangunnya agar memudahkan Nera dan warga setempat untuk menyeberang.
"Nanti Pak Gubernur mau dilihat, hari ini juga nyuruh Kepala PU untuk dilihat, bisa nggak dibikin jembatan gantung," kata Dedi.
"Kalau bisa dibangun jembatan gantung, dibangunin jembatan gantung," imbuh dia.
Tak hanya itu, Dedi juga berjanji akan memberi Nera pelampung untuk naik rakit agar terjamin keselamatannya.
"Nanti disiapin pelampungnya," ujar Dedi.
Di akhir pertemuannya, Dedi memberikan uang segepok yang semuanya nominal seratus ribu.
Uang itu sebagai bentuk apresiasi Dedi terhadap semangat Nera untuk bersekolah.
Dedi berharap, adanya hadiah tersebut membuat Nera semakin semangat sekolah dan belajar.
"Nih, Pak Dedi mau ngasih hadiah. Kamu tambah (semangat) sekolahnya. Beli alat-alat sekolah," kata Dedi sembari memberikan uang segepok.
Nera yang terkejut mengaku uang yang diberikan Dedi terlalu banyak.
"Makasih, Pak. Terlalu banyak, Pak," ujar Nera.
Sempat Ingin Berhenti Sekolah
Dalam kesempatan berbeda, Nera Nur Puspita mengaku sempat ingin berhenti sekolah sebab merasa lelah harus berjalan kaki setiap hari menuju sekolah.
Terlebih, saat cuaca hujan, Nera kerap terpeleset karena kondisi jalan yang licin.
"Pernah, sempat dulu pernah pingin berhenti (sekolah). (Tapi) kata Mama, 'Kenapa berhenti? Jangan berhenti sekolah'," kisah Nera saat ditemui TribunJabar.id di SMAN 1 Saguling, Rabu (14/5/2025).
Hal tersebut turut dibenarkan oleh ibunda Nera, Ida Trisnawati.
Ida mengatakan Nera memang sempat ingin berhenti sekolah.
Namun, demi masa depan Nera, Ida terus memberikan semangat kepada anak pertamanya itu.
"Pernah mau putus sekolah, ngomongnya ya karena dia capek. Tapi saya semangati terus untuk masa depan," ungkap Ida, Rabu.
Lebih lanjut, Ida menyebut Nera memang berangkat sekolah berjalan kaki, sejak duduk di SMP.
Artinya, sudah empat tahun Nera harus menempuh perjalanan dua kilometer tanpa menggunakan kendaraan bermotor.
"Dari awal masuk SMP, SMP kan di situ juga, jadi sudah 4 tahun sampai sekarang. Tiap hari naik rakit," kata Ida.
Nera mengaku ingin menjadi seorang perawat.
Namun, ia ingin masuk pesantren setelah lulus SMA, sebelum melanjutkan sekolah untuk mewujudkan cita-citanya.
"Cita-cita pengen jadi perawat, nanti keluar sekolah mau pesantren (dulu)," ungkap Nera.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Ribuan Warga Parungpanjang Menggugat Dedi Mulyadi, Jalan Raya Cigudeg Siap Jadi Lautan Manusia |
![]() |
---|
Desa Sukawangi Bogor Mendadak Viral, Ditetapkan Masuk Kawasan Hutan, Begini Reaksi Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Siswi SMA Korban Eksibisionis Belum Melapor ke Polrestro Jaktim, Pelaku Masih Berkeliaran |
![]() |
---|
Ratusan Siswa SD-SMK Keracunan MBG di Bandung Barat, Pemerintah Segera Tetapkan Status KLB |
![]() |
---|
JPO Halte TransJakarta Jatinegara Tak Aman, Siswi SMA Jadi Korban Eksibisionis Menangis Ketakutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.