Berita Karawang
Merawat Kembali Ekosistem Terumbu Karang di Karawang Melalui Program Otak Jawara
Muncul kesadaran para warga ataupun nelayan setempat untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Tak disangka laut Karawang tepatnya di Pantai Tengkolak Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang memiliki kekayaan hayati bawah laut berupa terumbu karang.
Akan tetapi, kondisinya sangat memprihatinkan karena kerusakan yang terjadi oleh ulah tangan manusia.
Untuk itu, muncul kesadaran para warga ataupun nelayan setempat untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang di lokasi tersebut.
"Ya sebetulnya itu rusak karena ulah warga dan para nelayan sendiri juga. Tapi sekarang sudah mulai sadar akan dampak rusaknya ekosistem terumbu karang," kata Ketua Kelompok Nelayan, Dama Saputra kepada awak media saat Peresmian Program Otak Jawara pada Kamis (19/6/2025).
Program Otak Jawara merupakan singkatan dari Orang Tua Asuh Karang Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat.
Kata Dama, selain tumbuh kesadaran masyarakat tidak lagi menangkap ikan dengan cara tidak baik hingga tidak lagi menjual terumbu karang.
Baca juga: Kemenkes RI Catat Produsen Fasilitas Medis Masih Minim Dibandingkan Distributor
Baca juga: DPRD Kabupaten Bekasi akan Panggil Pengembang Perumahan Harapan Indah Terkait Penutupan Akses Jalan
Ditambah, adanya dukungan program rehabilitasi terumbu karang bernama Otak Jawara yang diinisiasi oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Program ini membawa semangat kolaborasi antara ahli, masyarakat pesisir, dan pemangku kepentingan dalam melestarikan kekayaan hayati bawah laut yang selama ini nyaris terlupakan.
"Kami sangat terbantu sekali, karena upaya rehabilitasi ini diharapkan mampu mengembalikan ekosistem terumbu karang di daerahnya," imbuhnya.
Sementara itu, General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama menjelaskan program otak jawara bukan sekadar program biasa. Ini adalah bentuk komitmen jangka panjang kami untuk pelestarian lingkungan laut, dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan warga lokal.
Program ini telah memasuki tahun keempat, program OTAK JAWARA mulai menunjukkan potensi mandiri.
"Harapannya, tahun kelima nanti masyarakat lokal bisa sepenuhnya menjalankan kegiatan ini secara berkelanjutan, dengan semangat gotong royong dan inovasi," katanya.
Baca juga: Ganggu Aktivitas dan Perekonomian, Warga Keluhkan Penutupan Jalan Akses di Harapan Indah Bekasi
Baca juga: Realisasi Investasi di Karawang Meroket 166 Persen, Tembus Rp 68 Triliun, Mayoritas Padat Modal
Sementara Pjs epala Desa Sukakerta Nurhasan menyatakan bahwa masyarakat yang dulunya menjadi pelaku kerusakan laut, kini bertransformasi menjadi pelaku pelestarian.
“Saya bertemu dengan orang-orang yang tulus peduli. Laut dan mangrove kini lebih baik. Ini bukan hanya proyek, tapi gerakan merubah kebiasaan buruk ke baik,” ujarnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Terindikasi Jadi TKI Ilegal, Imigrasi Karawang Tolak Ratusan Pemohon Paspor |
![]() |
---|
Penuhi Kebutuhan Petani Selama Musim Tanam Kemarau Agustus-Oktober, Pupuk Kujang Siapkan Stok Pupuk |
![]() |
---|
Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Kujang Siapkan 5.165 Ton Stok Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Bupati Karawang Aep Syaepuloh Singgung Kontribusi Perusahaan untuk PAD Masih Minim |
![]() |
---|
Bupati Aep Bakal Sikat HRD Perusahaan Rekrut Tenaga Kerja di Luar Infoloker Karawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.