Berita Bekasi
Lagi, Pemuda di Bekasi Tega Aniaya Ibu Kandung Pakai Pisau Hingga Berlumuran Darah
Kasus penganiayaan itu terjadi di kediaman mereka, di kawasan RT 03 RW 03, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, JATIASIH — Kasus penganiayaan oleh seorang pemuda Bekasi terhadap ibu kandungnya sendiri kembali terjadi.
Seorang pemuda berinisial L (28) tega menganiaya ibu kandungnya sendiri yang berinisial MI (58).
Kasus penganiayaan itu terjadi di kediaman mereka, di kawasan RT 03 RW 03, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Ketua RT 03, Sanin mengatakan L menganiaya MI hingga berlumuran darah menggunakan senjata tajam (sajam) berjenis pisau.
"Penganiayaan itu menggunakan benda tajam semacam pisau, pelakunya itu anak sendiri dan korban itu ibu kandung," kata Sanin, Kamis (26/6/2025).
Lebih jauh Sanin menjelaskan kejadian mengerikan itu terjadi pada Jumat malam (21/6/2025).
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam Berbagai Ukuran di Bekasi Kamis Ini Turun Rp 8.000 per Gram, Cek Detailnya
Baca juga: Usai Viral Korban Minta Tolong Damkar, Polisi Pastikan Pengusutan Kasus KDRT di Bekasi Jalan Terus
Kasus penganiayaan itu terkuak usai MI berteriak minta tolong kepada petugas keamanan wilayah setempat atau Linmas yang saat itu tengah piket.
MI berteriak minta tolong sembari berupaya kabur keluar rumah untuk menjauh dari L yang berada di dalam.
"Korban keluar rumah minta pertolongan ke Linmas, terus Linmas nelpon saya dan saya dari rumah langsung ke lokasi kejadian, dan di lokasi depan rumah korban, saya lihat kondisi korban bersimbah darah senderan di tembok rumah tetangga," jelasnya.
Sanin menuturkan selanjutnya ia menghubungi pihak kepolisian setempat guna menindaklanjuti kejadian.
Mengingat kondisi MI yang memprihatinkan, Sanin dengan sejumlah warga membawanya menggunakan mobil ke Rumah Sakit (RS) terdekat guna diberikan penanganan medis segera.
"Sebelum Polisi datang itu korban sudah saya bawa ke RS dan itu pun kondisi sudah berlumuran darah, darah itu akibat luka di pergelangan tangan lalu di pipi sebelah kiri, di paha, dan di atas mata kaki sama pinggang," tuturnya.
Baca juga: Pedagang Ayam Goreng Ini Kena Sial, Gerobak Miliknya Hancur Tertimpa Pohon Tempatnya Berteduh
Baca juga: Karena Tekanan Ekonomi, Seorang Lansia Nekat Curi HP di Masjid Demi Beli Beras, Korban Memaafkan
Sanin menyampaikan sesampainya polisi di lokasi kejadian, L yang berada di rumah langsung diringkus.
Terkini, L tengah menjalani proses tindakan medis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan MI dibawa ke kediaman anaknya yang lain kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Jadi L sudah ditangkap polisi, waktu ditangkap pelaku tidak ada perlawanan, jadi kakaknya itu yang panggil pelaku dan pelaku itu seakan-akan merasa tidak melakukan hal itu," ucapnya.
Sanin mengungkapkan dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah motif serta konflik hingga L tega aniaya MI.
Hal itu dikarenakan Linmas dan dirinya saat mengetahui kejadian, kondisi MI sudah berlumuran darah, dan tidak tahu secara rinci peristiwa awalnya.
Selain itu, MI yang sudah menjanda sejak tahun 2021 itu dikenal tertutup dengan warga sekitar, bahkan sejak sebelum MI bercerai dengan suaminya.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Kamis 26 Juni 2025
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Kamis Ini, 26 Juni 2025 Dijadwalkan di Wilayah Cikarang
"Kalau dugaannya motif saya tidak tahu karena mereka ini tertutup, terus kalau dibilang dendam itu ya Info dari kakaknya si pelaku itu sebelum kejadian sempat di ruqyah siang harinya terus pas malam itu kejadian seperti itu," ungkapnya.
Aniaya Ibu Kandung
Sebelumnya, kasus penganiayaan oleh seorang pemuda Bekasi terhadap ibu kandungnya terjadi di Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Diberitakan sebelumnya, fakta terbaru datang dari peristiwa penganiayaan oleh pemuda Bekasi bernama Mochamad Ichsan Ezra Candra (23) yang tega menganiaya ibu kandungnya, Meilanie (46).
Kasus penganiayaan ibu kandung itu terjadi di kediaman mereka, Perumahan Irigasi Blok D14 RT 7 RW 11, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi mengatakan fakta itu terkait ancaman pembunuhan yang disampaikan Ezra usai melakukan penganiayaan kepada Meilanie.
"Setelah aniaya korban, pelaku keluar rumah dan masuk lagi mengambil pisau. Setelah itu pelaku mengancam akan membunuh adik dari korban," kata Kompol Binsar Hatorangan Sianturi saat ditemui di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (23/6/2025).
Kompol Binsar Hatorangan Sianturi menjelaskan usai ancaman itu dilontarkan Ezra, adik dari Meilanie kemudian pergi meninggalkan lokasi kejadian untuk meminta bantuan.
Walhasil ketika kembali ke lokasi kejadian, paman korban sudah bersama petugas keamanan setempat.
Kemudian Ezra langsung dibawa paman korban dengan petugas keamanan setempat ke Polres Metro Bekasi Kota.

"Adik dari korban dan sekuriti dan mengamankan pelaku dan langsung dibawa ke kantor polisi," jelasnya.
Seperti diketahui, peristiwa mirip cerita rakyat 'Malin Kundang' atau kisah yang menggambarkan seorang anak melawan orangtua terjadi di Perumahan Irigasi blok D14 RT 7 RW 11.
Meilanie mengatakan Ezra melakukan penganiayaan diawali perkara tidak diberikan uang oleh dirinya.
Janda sejak tahun 2006 itu tidak dapat memberikan permintaan Ezra karena tidak memiliki uang.
"Saya lagi kerja di tetangga, terus saya dipanggil anak saya dan saya tanya ada apa, terus dia (Ezra) minta cariin uang Rp 30 ribu dan saya tanya buat apa katanya buat berangkat kerja," kata Meilanie saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
Baca juga: DPRD Karawang Desak Perusahaan Diduga Pencemar Limbah di Sungai Citarum Ditindak Tegas
Baca juga: Perang Iran vs Israel, Pengamat UI Sarankan Pemerintah RI Jalin Koalisi dan Memihak Perdamaian
Meilanie menjelaskan Ezra sempat meminta dirinya yang tidak punya uang untuk mencari pinjaman.
Kemudian Meilanie mengikuti kemauan Ezra dan berupaya meminjam uang ke rekan, hanya saja tidak ada satu pun yang meminjamkannya.
"Saya disuruh minjem uang, tapi tidak ada yang pinjemin, terus saya taruh handphone saya di atas meja dan bilang 'Tidak ada lagi kosong' tapi Ezra bilangnya saya banting handphone, saya bilang tuh tidak dibanting kok, orang cuma taro aja, dari situ langsung kesal dan aniaya saya," jelasnya.
Seperti diketahui, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro menyampaikan pihaknya meringkus Ezra lantaran kasus penganiayaan terhadap Meilanie.
Penganiayaan itu sebelumnya terjadi pada Rabu (18/6/2025) di kediaman Meilanie dan Ezra.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Buruan, PT Sumco Indonesia Butuh Operator Produksi
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Eka Mas Republik/MyRepublic Karawang Butuh 200 Account Executive
Penangkapan terhadap Ezra dilakukan usai Meilanie membuat laporan.
"Alhamdulillah kami sudah amankan pelakunya setelah dari korban membuat laporan," singkat Kusumo dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Tri Adhianto Lantik 19 Pejabat Baru Pemkot Bekasi, Kepala Bapenda Harus Perbaiki PAD dalam Setahun |
![]() |
---|
Tri Adhianto Naikkan Honor RT dan RW di Bekasi Jadi Rp 750 Rib dan Rp 1,25 Juta, Kapan Cair? |
![]() |
---|
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Dipuji, Dinilai Berhasil Jaga Stabilitas di Tengah Aksi Demo |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Liburkan Sekolah 3 Hari, Orang Tua Diminta Awasi Anak |
![]() |
---|
Aspal Plastik untuk Pengaspalan Jalan Pernah Dicoba di Deltamas dan Jababeka, Ini Keunggulannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.