Kasus Korupsi

Usai Seret Nama Jokowi, Tom Lembong Makan Gula Putih yang Dianggap Jaksa Berbahaya di Hadapan Hakim

Melalui tindakan itu, Tom Lembong membantah pernyataan jaksa yang menyatakan bahwa gula rafinasi (gula putih) berbahaya bagi masyarakat. 

Editor: Dedy
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong ditahan terkait kasus dugaan korupsi impor gula di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Tom Lembong yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi impor gula mempraktikkan memakan gula rafinasi atau gula putih di muka sidang, Selasa (1/7/2025).  

Sebut arahan Jokowi

Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, akhirnya bisa "bernyanyi" dalam sidang dugaan korupsi importasi gula.

Tom memiliki kesempatan yang cukup leluasa dan panjang untuk memberikan keterangan dari sudut pandangnya sendiri saat diperiksa sebagai saksi mahkota, Senin (30/6/2025).

Pada kesempatan itu, ia bersaksi untuk eks Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), terdakwa lain dalam kasus impor gula.

Dalam kesaksiannya, Tom mengungkap bagaimana awal mula penugasan pembentukan stok dan pengendalian harga gula nasional.

Menurut Tom, awal mula pihaknya membuka keran impor dan operasi pasar gula berasal dari perintah Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

Pada kurun Agustus sampai September 2015, pemerintahan Jokowi dihadapkan pada gejolak harga bahan pangan.

Jokowi lalu memprioritaskan sektor perdagangan agar harga komoditas bahan pokok itu bisa dikendalikan.

"Kami kemudian menindaklanjuti perintah Presiden agar pemerintah segera menindak, mengambil tindakan yang diperlukan untuk meredam gejolak harga-harga tersebut," ujar Tom Lembong di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Adapun perintah Jokowi disampaikan melalui sidang kabinet maupun pertemuan bilateral. 

Tom bahkan mengungkapkan ia beberapa kali dihubungi Jokowi melalui sambungan telepon. 

Presiden menanyakan perkembangan upaya mengendalikan harga pangan, termasuk gula pada 2015.

Menurutnya, Jokowi memang biasa menelepon menteri melalui ajudannya. Kadang-kadang telepon dilakukan saat tengah malam.

"Dan dalam beberapa kali beliau menelepon saya, beliau juga mengecek status upaya kami dalam meredam gejolak harga pangan, apakah itu melalui importasi pangan atau melalui kebijakan-kebijakan lainnya," kata Tom.

Menurut Tom, Jokowi bahkan beberapa kali memintanya untuk bertemu empat mata guna membicarakan masalah perdagangan. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved