Kapal Tenggelam di Bali
Cerita Penumpang saat KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Bali: Terombang-ambing di Laut Selama 6 Jam
Saat kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam, posisi Imron belum mendapatkan pelampung karena telat mengevakuasi diri.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BALI --- Pencarian korban kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Jembarana Bali masih terus dilakukan.
Lalu bagaimana kapal KMP Tunu Pratama Jaya bisa oleng dan tenggelam di Perairan Jembarana Bali hingga menewaskan empat orang penumpang?
Seorang korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya bernama Imron menceritakan detik-detik menegangkan kapal tenggelam di perairan Jembrana, Bali.
Peristiwa menegangkan itu diceritakan Imron yang sempat terapung-apung di lautan selama enam jam usai kapal KMP Tunu Pratama tenggelam.
Baca juga: Jasad Nelayan Korban Kapal Karam di Perairan Karawang Ditemukan di Subang, Badannya Sudah Membengkak
Imron mengatakan baru 10 menit berangkat dari Pelabuhan atau persisnya sekitar pukul 23.50 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya yang ditumpanginya mulai oleng, Rabu (2/7/2025).
Kapal yang mengangkut 53 penumpang itu tiba-tiba oleng ke kanan hanya selang 10 menit setelah berlayar.
Hal itu dirasakan Imron saat berada di dek kapal karena tengah menghubungi rekannya lewat sambungan telepon.
Kemudian Imron melihat dua petugas kapal keluar melihat ke bagian belakang kapal.
Kedua petugas kapal itu kemudian berlari kembali masuk ke dalam kapal.
Tiba-tiba kata Imron, puluhan penumpang yang ada di dalam kapal keluar dan sudah memakai pelampung.
“Habis dua petugas kapal itu nengok ke belakang habis itu lari ke dalam, enggak lama semua orang keluar sudah pakai pelampung,” ungkap Imron kepada TribunBali pada Kamis (3/7/2025).
Hanya selang beberapa detik kemudian air masuk ke dalam kapal dan kapal terbalik. Imron pun kemudian berusaha merayap di kapal yang sudah terbalik untuk mencapai bagian yang belum terendam air.
Saat kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam, posisi Imron belum mendapatkan pelampung karena telat mengevakuasi diri.
Kemudian dia melihat sebuah pelampung terapung sejauh empat meter dari jarak dirinya terapung di laut.
Imron kemudian berenang menuju pelampung dan menyelam untuk bisa memakai pelampung di atas air.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.