Kapal Tenggelam di Bali
Cerita Penumpang saat KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Bali: Terombang-ambing di Laut Selama 6 Jam
Saat kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam, posisi Imron belum mendapatkan pelampung karena telat mengevakuasi diri.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
Tim SAR terus dikerahkan tak hanya dari Basarnas Banyuwangi dan Jembrana, tetapi juga dari Pos SAR Denpasar, Polairud, TNI AL, KSOP, serta BPBD.
Koordinasi intens dilakukan antara instansi terkait, bahkan pusat komando pun dibentuk untuk mengawasi kondisi lapangan dan mengambil langkah strategis lanjutan.
Suasana haru menyelimuti dermaga Ketapang dan Gilimanuk. Keluarga penumpang berduka, sebagian lainnya masih menunggu kepastian.
Video call digunakan untuk mengabarkan mereka yang sudah ditemukan selamat.
Di tengah kabut duka dan ketidakpastian, kehadiran tim SAR serta kesigapan penyelamatan memberikan harapan bahwa korban yang selamat masih bisa ditolong.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat betapa sulitnya melintasi Selat Bali saat cuaca buruk.
Ombak dan arus yang tinggi menjadi faktor penentu dalam penyelamatan massal.
Hingga seluruh korban ditemukan, pencarian dilanjutkan tiada henti oleh tim gabungan yang berani menantang malam dan gelombang demi keselamatan sesama.
(Sumber : Wartakotalive.com, Desy Selviani/TribunBali.com)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.