Berita Bekasi

Kasatpol PP Tegas Tak Ada Kompensasi untuk Pemilik Bangli di Bantaran Sungai Kp. Pulo Timaha Bekasi

Alasannya, para pemilik bangunan liar terbukti melanggar karena menempati tanah negara sehingga tidak ada kompensasi.

Editor: Dedy
(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)
KECEWA BANGUNAN DIBONGKAR -- Seorang warga bernama Rade Hutagalung (43) murka ketika bengkel berlantai dua miliknya di Kampung Pulo Timaha, Babelan, Kabupaten Bekasi, hendak dibongkar pada Rabu (9/7/2025) siang. (ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com) 

Meski demikian, Alfian tak menyerah. Ia tetap berjuang menyampaikan aspirasi langsung kepada anggota Satpol PP ketika melayangkan surat peringatan eksekusi. Aspirasi dilakukan dengan membentangkan sebuah poster bertuliskan, "Bapak KDM tolong kami. Bapak Presiden jangan usir kami tanpa kompensasi". Sama seperti Rade, aspirasi Alfian tak didengar.

Ia justru mendapat respons negatif dari petugas Satpol PP. "Dia (anggota Satpol PP) sambil lewat, nyindir-nyindir kata-kata begitu," ungkap dia.

Alfian menyadari kesalahannya mendirikan bangunan di tanah negara. Namun, ia tetap berharap ada perhatian dari para pemangku kebijakan.

Minta kompensasi

Salah satunya Rade Hutagalung (43), pemilik bengkel berlantai dua di lokasi tersebut. 

Rade menumpahkan kekecewaannya terhadap Dedi Mulyadi langsung di hadapan ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Ia tampak begitu emosional saat meluapkan isi hatinya. Rade meminta agar kekecewaannya disampaikan kepada Dedi Mulyadi.

Dalam protesnya, ia menyinggung Dedi Mulyadi memberikan kompensasi ke warga terdampak, walaupun sekadar untuk biaya pemindahan barang.

Ia juga memohon pertolongan kepada Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.

"Bapak Gubernur dan Bupati, kami minta enggak usah banyak, tolong disampaikan ke Pak KDM (Dedi Mulyadi)," ujar Rade di lokasi.

Selain itu, Rade juga menyinggung anggota Satpol PP yang dinilai tak menggunakan hati nuraninya ketika membongkar bangunan milik masyarakat kecil.

"Lihat ini masyarakat kamu ini, kami enggak minta banyak. Kami terima digusur tapi kami kasih dulu (kompensasi). Enggak banyak. Hati nurani dipakai," tegas dia.

Namun, protes yang disuarakan Rade tak membuat eksekusi pembongkaran dibatalkan.

Alat berat tetap bergerak dan perlahan merobohkan bangunan lantai dua miliknya.

BERITA VIDEO : VIRAL! REMAJA DI BEKASI BERANI KRITIK DEDI MULYADI IMBAS RUMAHNYA DIGUSUR

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved