Warga Blokir Sekolah
Gerbang SMAN 6 Tangsel Masih Dirantai Warga Imbas Protes SPMB, Hari Pertama Masuk Sekolah Terganggu
Tiga orang guru berjaga di gerbang, menunggu para siswa masuk melalui area perumahan yang menjadi akses tembus ke sekolah SMAN 6 Tangsel.
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PAMULANG --- Akses masuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Tangerang Selatan masih dirantai, namun pintu gerbang telah dibuka sedikit untuk satu orang bisa berjalan kaki masuk ke area sekolah.
Pantauan TribunTangerang.com terlihat sejumlah orang tua murid mengantarkan anak-anak mereka hingga ke gerbang akses masuk sekolah SMAN 6 Kota Tangsel.
Beberapa diantaranya memarkirkan kendaraan sementara di area depan gerbang SMAN 6 Kota Tangsel.
Karena kondisi gerbang utama yang masih dirantai dan hanya terbuka sedikit, orang tua dan murid harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 300 meter untuk mencapai bangunan sekolah.
Baca juga: Karawang Macet Parah Imbas Kebijakan Dedi Mulyadi Masuk Sekolah Pukul 06.30, Buruh Pabrik Mengeluh
Tiga orang guru berjaga di gerbang, menunggu para siswa masuk melalui area perumahan yang menjadi akses tembus ke sekolah SMAN 6 Tangsel.
Tampak orang tua murid menunggu anak-anak mereka di depan akses masuk sekolah. Sejumlah sepeda motor diparkir di depan gerbang karena tidak bisa memasuki area akses utama.
Suasana di Jalan Raya Pamulang Permai 1 macet akibat kerumunan orang tua murid yang memadati area sekitar sekolah.
Tampak anak-anak berseragam putih abu-abu hanya diantar hingga depan gang dan turun dari ojek online di depan akses masuk.
"Ayo masuk-masuk," ucap guru yang menjaga area gerbang menyambut anak anak.
Sebelumnya diberitakan, akses menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Tangerang Selatan di kawasan Pamulang, ditutup oleh warga RW 10, Kamis (3/7/2025).
BERITA VIDEO : PAGAR SEMPAT DITUTUP WARGA, BEGINI PENAMPAKAN SMAN 6 TANGSEL HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH
Aksi penutupan karena memprotes permasalahan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili.
Padahal jarak tempat tinggal mereka berdekatan dengan dua sekolah itu dan masih dalam satu lingkungan yang sama.
Pada proses penutupan akses tersebut, warga yang tergabung dalam RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04 itu memasang tiga spanduk yang bertuliskan permohonan maaf mereka karena harus menutup akses tersebut.
Setelah menutup akses jalan. Sekolah, mereka berencana akan bersurat ke Gubernur Banten, Andra Soni untuk mempertanyakan terkait sistem domisili pada SPMB 2025.
Pramono Anung Kaget Ada Siswi Berusia 87 Tahun |
![]() |
---|
'Bang Jago' Berulah di Cibinong Bogor, Hajar Pengendara Hingga Babak Belur, Begini Cerita Korban |
![]() |
---|
Imbas BBM Langka, Setengah Pegawai SPBU Shell Mangunjaya Tambun Bekasi Terancam PHK Bulan Depan |
![]() |
---|
Bahas Infrastruktur dan Kemacetan, 27 Kepala Daerah se-Jawa Barat Kumpul di Karawang, Dipimpin KDM |
![]() |
---|
Hilang Saat Demo Akhir Agustus, Eko Purnomo dan Bima Permana Putra Ternyata Tak Ikut Aksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.