Proyek Tol Japek Selatan

Imbas Proyek Tol Japek Selatan, Tembok SDN Burangkeng 04 Retak, Atap Bocor

suara bising dan getaran dari kendaraan berat dan alat proyek Tol Japek Selatan sangat mengganggu proses kegiatan belajar-mengajar (KBM).

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Istimewa/Muhammad Azzam
TERHIMPIT PROYEL TOL JAPEK --- Bangunan SDN Burangkeng 04 yang terletak dekat proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek seksi II di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Burangkeng 04, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi terganggu sejak dilintasi proyek pembangunan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan (proyek Tol Japek Selatan).

Dampak serius terhadap keamanan, kenyamanan, dan kelangsungan pendidikan di SDN Burangkeng 04 Setu tersebut pun muncul lantaran proyek  tol Japek Selatan berdekatan langsung dengan lingkungan sekolah.

Sejak jalan tol aktif, kata Yeni Resminawari, salah satu guru di SDN Burangkeng 04, suara bising dan getaran dari kendaraan berat dan alat proyek Tol Japek Selatan sangat mengganggu proses kegiatan belajar-mengajar (KBM).

“Anak-anak tidak bisa konsentrasi. Suaranya bising, gedungnya bergetar. Kami sangat khawatir akan keselamatan anak-anak,” ujar Yeni Resminawari pada Kamis (24/7/2025).

Baca juga: SDN Burangkeng 04 Terhimpit Proyek Tol Japek Selatan, Pihak Sekolah Minta Relokasi

Menurut Yeni, kondisi lingkungan sekolah juga memburuk. Halaman sekolah yang seharusnya menjadi tempat istirahat dan bermain, kini dipenuhi bedeng pekerja proyek dan tanaman liar yang menjulang tinggi.

“Kami khawatir ada hewan berbahaya seperti ular. Saat jam istirahat, kami harus ekstra hati-hati. Anak-anak tidak bisa bebas bermain seperti dulu,” jelasnya.

Tak hanya itu, kerusakan bangunan sekolah juga mulai terlihat. Dinding mulai retak, atap bocor dan bergeser. Guru-guru menyatakan bahwa kondisi ini mengancam keselamatan seluruh warga sekolah.

Saat ini, SDN Burangkeng 04 memiliki 280 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Namun sejak proyek jalan tol dimulai, jumlah siswa baru menurun drastis. Tahun ajaran 2024/2025, sekolah hanya menerima 15 siswa untuk kelas 1 dari target dua rombel.

“Banyak yang pindah sekolah karena melihat kondisi sekolah tidak layak dan berisiko. Padahal sebelumnya dijanjikan pembangunan gedung baru akan selesai tahun 2025, tapi sampai sekarang belum terlihat tanda-tandanya,” ujar Yeni.

GANGGU AKTIVITAS BELAJAR -- Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Burangkeng 04, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dilintasi proyek pembangunan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan. Pembangunan jalan tol yang berdekatan langsung dengan lingkungan sekolah menimbulkan dampak serius terhadap keamanan, kenyamanan, dan kelangsungan pendidikan di sekolah tersebut.
GANGGU AKTIVITAS BELAJAR -- Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Burangkeng 04, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dilintasi proyek pembangunan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan. Pembangunan jalan tol yang berdekatan langsung dengan lingkungan sekolah menimbulkan dampak serius terhadap keamanan, kenyamanan, dan kelangsungan pendidikan di sekolah tersebut. (Istimewa/Muhammad Azzam)

Kondisi ini juga dikeluhkan para orangtua murid. Ismi, wali murid kelas VI, mengatakan bahwa sebelum ada proyek tol, kondisi sekolah sangat nyaman dan asri.

“Dulu lapangannya luas dan teduh. Sekarang panas, berdebu, dan berisik. Anak-anak tidak nyaman," katanya.

Ismi berharap sekolah segera direlokasi ke tempat yang lebih aman dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dari sekolah lama, agar memudahkan akses para siswa.

"Kami harap segera dipindahkan secepatnya, katanya 2025 tapi ini belum juga," katanya. (maz)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 


 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved