Hujan Abu

Kesaksian Warga Lihat Hujan Abu Melanda Citeureup Bogor: Begitu Debu Turun Kami Langsung Lari

"Hujan debu itu cuma berlangsung sekitar 5-7 menit. Setelah itu langsung bisa ditangani oleh pihak perusahaan," paparnya.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dedy
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
HUJAN DEBU --- Basri Bastian, warga Kampung Cigeger, saat ditemui di Citeureup pada Jumat (15/8/2025). Basri menjadi saksi mata saat hujan debu turun pada Minggu (10/8/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, CIBINONG ---- Hujan abu melanda kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (10/8/2025).

Hujan abu yang berasal dari cerobong PT Indocement ini membuat atap rumah warga Kampung Cigeger, Desa Citeureup, tampak putih.

Begitu pun dengan kendaraan dan jemuran milik warga yang tampak kusam karena terkena hujan abu.

Tak hanya itu, sejumlah warga di RW 05 Kaampung Cigeger mengalami batuk-batuk usai kejadian hujan ini.

Basri Bastian, warga Kampung Cigeger, mengatakan peristiwa hujan debu ini terjadi pada sore hari.

"Waktu itu warga sedang pasang bendera untuk menyambut HUT ke-80 RI. Begitu debu turun semua langsung lari," kata Basri di Citeureup, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Hujan Abu Melanda Citeureup Bogor, Jalanan, Atap Rumah, Jemuran Tertutup Lapisan Debu

Dia menjelaskan rumah warga tertutup abu usai kejadian itu.

"Genteng rumah tertutup abu, kayak rumah zaman dulu," ujarnya.

Namun karena setelah kejadian itu turun hujan, debu yang menempel di atap rumah dan kendaraan menghilang.

"Kami khawatir dengan kesehatan. Namanya debu masuk hidung kan bisa masuk ke paru-paru sehingga timbul penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut," tandas Basri.

Sementara Pj. Kepala Desa Citeureup, Padi Ardianto, menjelaskan hujan debu ini terjadi pada Minggu (10/8/2025) sore.

"Kejadiannya saat itu sebelum hujan

"Kejadiannya sore hari pukul 15.30 WIB. Setelah itu hujan deras turun pada pukul 17.00 WIB," jelasnya.

Dia menambahkan hujan debu hanya sekilas saja turun.

"Hujan debu itu cuma berlangsung sekitar 5-7 menit. Setelah itu langsung bisa ditangani oleh pihak perusahaan," paparnya.

Sebelum turun hujan pada pukul 17.00 WIB, debu sempat berterbangan di udara selama lebih dari satu atau dua jam.

"Alhamdulillah, pukul 17.00 WIB turun hujan. Setelah itu, tidak ada debu lagi," ungkapnya.

Ardianto mengaku tidak diam setelah kejadian hujan debu ini. Bersama pihak perusahaan, pihak Desa Citeureup melakukan mediasi.

"Alhamdulillah, sudah diadakan mediasi antara perusahaan dengan warga. Itu bentuk penanganan kami di pemerintahan desa," bebernya.

Menurutnya, hujan debu ini berdampak pada warga di 3 Rukun Warga (RW).

"Data pasti kita belum tahu. Kalau bicara terdampak, 3 RW itu semua gentengnya kena debu. Ada sekira 400 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Kalau satu KK ada 3 orang maka ada 1200 orang terdampak," tandas Ardianto.

Indocement gelar cek kesehatan gratis

Setelah jatuhnya hujan debu pada Minggu (10/8/2025), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Citeureup, Kabupaten Bogor.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini digelar di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Durian, Kampung Cigeger RW 05, Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/8/2025).
Corporate Secretary Indocement Dani Handajani mengatakan pemeriksaan kesehatan ini digelar sebagai bagian dari program CSR (Corporate Social Respinsibility) di bidang kesehatan. 
"Hari ini kami menggelar Puskesmas Keliling (Pusling) untuk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi kesehatan bagi warga," kata Dani kepada wartawan, Jumat (15/8/2025). 
Program ini diikuti oleh 150 masyarakat di Kampung Cigeger yang terdampak peristiwa hujan debu.
"Kegiatan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemberian vitamin dan obat-obatan, deteksi dini penyakit tidak menular, serta pemantauan ibu hamil dan balita," ujarnya. 
Dalam kegiatan Pusling ini, tenaga medis juga memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang, pencegahan stunting, dan kebiasaan hidup sehat sehari-hari. 
"Kegiatan ini bertujuan memperluas akses layanan kesehatan, mencegah dan mendeteksi dini penyakit berisiko, mendukung pencegahan stunting dan peningkatan gizi, serta membangun kesadaran warga akan pola hidup sehat," tambah Dani.
Dani mengungkapkan program pusling ini sejalan dengan salah satu pilar CSR Indocement yaitu peningkatan kesehatan dan kualitas hidup.
"Program pusling merupakan program yang dilaksanakan secara rutin maupun insidental di 12 desa mitra Kompleks Pabrik Citeureup," ucap Dani.
Dia berharap keterlibatan berbagai pihak dalam program pusling ini dapat memperluas manfaat yang dirasakan warga. 
"Dengan adanya layanan ini diharapkan angka penyakit yang dapat dicegah dapat menurun, kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat meningkat, dan kualitas hidup warga desa mitra Indocement semakin baik," tandas Dani.
PENGOBATAN GRATIS --- Setelah jatuhnya hujan debu pada Minggu (10/8/2025), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Citeureup, Kabupaten Bogor.
PENGOBATAN GRATIS --- Setelah jatuhnya hujan debu pada Minggu (10/8/2025), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Citeureup, Kabupaten Bogor. (TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama)
Pj. Kepala Desa Citeureup, Padi Ardianto, mengakui adanya kegiatan pengobatan gratis itu. "Tadi sudah ada bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis dari PT Indocement kerja sama dengan Puskesmas Citeureup," ungkapnya.
Ardianto mengatakan belum ada data mengenai warga yang mengalami gangguan kesehatan karena hujan debu ini.
"Kami belum ada laporan dari Dinas Kesehatan. Kami juga lagi menunggu datanya," bebernya.
Menurutnya, warga yang mengikuti pengobatan gratis ini rata-rata terdampak hujan debu karena tinggal tidak jauh dari pabrik.
"Tadi di lapangan sih banyak yang berobat karena penyakit batuk-batuk. Saya tanya juga ke warga, mereka bilang ada yang batuk-batuk," imbuhnya. 
Namun Ardianto tidak bisa memastikan warga yang batuk disebabkan karena hujan debu kemarin.
"Kami tidak bisa bilang mereka kena ISPA (Infeksi Saluran Pernapadan Akut) karena debu, yang jelas ada sakit batuk-batuk. Bisa jadi memang sudah lama mengalami batuk," tandasnya.

(Sumber : TribunnewsDepok.com, Hironimus Rama/Ron)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 

Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved