TRIBUNBEKASI.COM - KARAWANG - Puluhan warga melakukan aksi protes di depan kantor Pemerintah Kabupaten Karawang pada Rabu (15/9/2021).
Aksi demo dengan mendirikan tenda tersebut dilakukan sebagai bentuk protes imbas pembangunan Tol Japek II.
Sebab 62 KK Warga Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan itu dibayangi adanya ganti rugi lahan yang tidak sesuai akibat adanya pembangunan Tol Japek II itu.
Salah satu warga, Didin Muhidin mengatakan aksi protes itu menuntut adanya keadilan terkait pembebasan lahan Tol Japek II.
Baca juga: Kurang Antisipasi Jaga Jarak Jadi Penyebab 8 Kendaraan Alami Kecelakaan Beruntun di KM 51 Tol Japek
Baca juga: Demokrat Publikasi Perayaan HUT Kubu Moeldoko yang Dibubarkan Petugas adalah Ilegal
Baca juga: Pencari Suaka Asal Afghanistan Demo Kantor UNHCR karena Cuek pada Nasib Mereka
Warga tak ingin harga yang ditawarkan dibawah harga pasaran.
"Kami protes karena adanya harga yang tidak layak, harga yang tidak manusiawi menurut kami, harga yang jauh dari harga pasar," kata Didin Muhidin, Rabu (15/9/2021).
Sejauh ini, kata Didin, harga yang di patok pemerintah atas pembebasan lahan tersebut berkisar Rp 666 ribu per meter.
Kemudian, harga terendah Rp. 155 ribu permeter itu pun area persawahan.
Padahal jika merujuk harga pasar lebih dari itu.
Menurut Didin, harga pasaran di wilayahnya seharusnya berkisar Rp.1,6 juta hingga Rp. 2 juta.
Tentu jika harga yang di tawarkan pemerintah tidak sesuai, hal itu tentu akan berdampak pada warga, misal untuk membeli rumah baru.
"Keinginan warga sebenarnya tidak muluk muluk kita hanya, ingin di Taksir harga pasar. Karena apa harga pasar di daerah kami itu tinggi. Di daerah kami aja ada yang 2 juta," katanya.
Dikatakan Didin, warga sebenernya sudah melaporkan masalah pembebasan lahan ini ke sejumlah instansi seperti Komnas Ham dan DPR RI.
Untuk itu warga meminta dukungan kepada Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana untuk membantu warga atas persoalan ini.
"Ini sudah ke tiga kali. Dan ketiga kali ini belum ada dukungan kemana-mana. Kita sudah bersurat ke Kabupaten dan ke ibu (Cellica) dan sampai sampai sekarang belum ada dukungan ke kami," ucapnya.
(TribunBekasi.com/JOS)