Berita Karawang

Pencapaian Realisasi Investasi di Wilayah Karawang Tembus Rp 13,8 Triliun Hingga Triwulan Kedua 2021

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Panji Baskhara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi: Hingga triwulan kedua tahun 2021, realisasi investasi di Karawang, Jawa Barat capai Rp 13,8 triliun.

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Di tahun 2021 ini, realisasi investasi di Karawang, Jawa Barat mencapai Rp 13,8 triliun.

Pencapaian realisasi investasi di Karawang diketahui hingga triwulan kedua.

Hal itu dikatakan Kepala Seksi Data, Bidang Wasdal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Oktaf Hariaji, pada Rabu (22/9/2021).

Dia menjelaskan meski di masa pandemi, tahun ini masih banyak investor yang menanamkan investasinya di Karawang.

Baca juga: Telan Investasi Rp7,5 Triliun, Krakatau Steel Miliki Pabrik Baja Berteknologi Tinggi

Baca juga: Total Investasi Kabupaten Bekasi 2020 Mencapai Rp 37 Triliun, PMPTSP Sebut Tertinggi se-Jawa Barat

Baca juga: Hal-hal Penting Wajib Anda Tahu Saat Berinvestasi di Berbagai Instrumen, Apa Saja? Ini Penjelasannya

Selama Januari hingga Juni realisasi investasi di Karawang mencapai Rp13,8 triliun.

Itu berasal dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

Oktaf mengatakan, realisasi investasi hingga triwulan kedua itu sesuai dengan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari Januari sampai Juni 2021.

"Dari realisasi itu terdapat serapan tenaga kerja hingga mencapai 6.726 orang dan jumlah proyeknya mencapai 1.204 kegiatan," jelas dia.

Ia menyampaikan, saat ini pihaknya terus mendorong agar investasi di Karawang bisa lebih banyak, apalagi saat ini proses perijinan sudah melalui sistem Online Single Submission  (OSS)

Pihaknya juga akan sosialisasikan OSS RBA (Online Single Submission Risk Based Approach) atau sosialisasi OSS berbasis resiko.

"Kami juga bakal melakukan sosialisasi OSS RBA (berbasis resiko) kepada para pelaku usaha untuk memberikan pemahaman," katanya.

Investasi Kabupaten Bekasi 2020 Mencapai Rp 37 Triliun

Pada tahun 2020 lalu, total investasi Kabupaten Bekasi tertinggi se-Jawa Barat.

Hal itu berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), mengenai data perkembangan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun 2020.

Di LKPM data PMA dan PMDN 2022 tersebut, sebut total investasi di Kabupaten Bekasi mencapai Rp 37,3 triliun.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Bekasi, Sutia Resmulyawan.

"Jadi berdasarkan data LKPM periode Januari-Desember 2020, investasi PMA dan PMDN di Kabupaten Bekasi itu paling tinggi, totalnya Rp37,3 triliun," kata Sutia saat ditemui di Kantor Pemkab Bekasi, Kamis (16/9/2021).

Nilai investasi Rp37,3 triliun itu, setara dengan 30,9 persen rasio investasi se-Jawa Barat.

Jumlah itu bahkan melebihi dua kali lipatnya total investasi PMA dan PMDN Kabupaten Karawang yang berada di peringkat kedua, yakni sebesar Rp16,7 triliun, atau setara dengan 13,9 persen.

Sedangkan di peringkat ketiga ditempati Kota Bandung dengan investasi sebesar Rp10,6 triliun dengan rasio investasi se-Jawa Barat sebesar 8,82 persen.

"Artinya apa? Berarti Kabupaten Bekasi dinilai menarik bagi investor. Kenapa? Karena pelayanannya bagus,"

"baik pelayanan publiknya di bidang administrasi, komunikasi dan terutama investasi. Kalau orang sudah mau berinvestasi," ungkapnya.

Terlebih lagi, capaian tersebut berlangsung saat pandemi Covid-19 tengah mewabah di Indonesia.

Meski diterpa Covid-19, minat investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi yang memiliki kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara itu, relatif cukup tinggi.

"Ya penurunan karena pandemi pasti ada. Tapi tidak terlalu signifikan, buktinya kita masih nomor satu se-Jawa Barat," kata Sutia. 

Di sisi penyerapan tenaga kerja, Kabupaten Bekasi juga menempati posisi pertama se-Jawa Barat dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 24.808 orang atau 21,87 persen.

Menyusul Kabupaten Garut dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 13.468 orang atau 11,87 persen.

Sedangkan di posisi ketiga ditempati Kabupaten Karawang dengan jumlah pekerja sebanyak 12.524 orang atau 11,04 persen.

Berdasarkan jumlah proyek PMA dan PMDN, Kabupaten Bekasi juga menempati posisi pertama dengan jumlah sebanyak 6.569 proyek.

Sedangkan posisi kedua Kabupaten Bogor ada sebanyak 2.154 proyek dan Kabupaten Karawang sebanyak 2.145 proyek.

(TribunBekasi.com/MAZ/ABS)