TRIBUNBEKASI.COM,CIKARANG --- Gudang limbah styrofoam di Cikarang Pusat terbakar hebat pada Jumat (4/3/2022) siang tadi.
Saat ini Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi tengah mengerahkan sebanyak 7 unit mobil damkar untuk melakukan upaya pemadaman.
Danton 2 Damkar Kabupaten Bekasi, Salimi membenarkan terkait kebakaran tersebut.
Menurut dia laporan yang ia terima berkaitan dengan kebakaran tersebut sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Sejumlah Korban Kebakaran di Pulogadung Pasrah Pandangi Tempat Tinggal dan Usahanya Ludes Terbakar
Baca juga: Ya Ampun, Ibu yang Tewas dalam Insiden Kebakaran di Radio Dalam Ternyata Sedang Hamil Muda
"Benar kejadian tadi setelah jumatan. Terbakar gudang limbah. Limbah busa-busa," kata Salimi, Jumat (4/3/2022).
Diungkapkan oleh Salimi, saat ini proses pemadaman tengah berlangsung dengan mengerahkan sebanyak tujuh unit mobil damkar ke lokasi.
Menurut Salimi, bahan yang mudah terbakar membuat api semakin membesar.
"Kita tujuh unit dari Kabupaten Bekasi dan dua unit dari kawasan Delta Mas, kurang lebih 42 personel yang kita kerahkan dari Pemda," katanya.
BERITA VIDEO : GUS MUHAIMIN YAKIN SANTRI KORBAN KEBAKARAN MATI SYAHID
Dikatakan oleh Salimi, saat ini karyawan gudang tersebut sudah di evakuasi sebelum api semakin membesar.
Menurutnya belum diketahui apa penyebab dari kebakaran gudang limbah styrofoam di Cikarang Pusat itu.
"Sementara kita masih sibuk memadamkan api, jadi kita belum tau. Begitu juga apakah ada korban jiwa tapi sejauh ini informasi karyawan sudah di evakuasi," ujarnya.
Menurut dia, bahan-bahan styrofoam yang mudah terbakar membuat api semakin besar.
Ditambah sulitnya air, sehingga petugas kesulitan untuk melakukan upaya pemadaman.
Meski begitu hingga saat petugas masih berupaya memadamkan api.
Ibu Kota kekurangan 148 pos pemadam
Provinsi DKI Jakarta dianggap kekurangan 148 pos pemadam kebakaran.
Sebanyak 27 lokasi di antaranya adalah kelurahan yang rawan kebakaran.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana.
Kata William, pembangunan pos pemadam kebakaran merupakan hal yang mendesak dan harus menjadi program prioritas pemerintah daerah.
Baca juga: Dampak Kebakaran Gedung Cyber Jakarta, Layanan Online Dukcapil Kota Bekasi sempat Terganggu
Baca juga: Dua Kasus Kebakaran di Kota Bekasi, Gara-gara Obat Nyamuk Rumah di Pondok Hijau Permai Ludes
Hal ini berkaca pada kasus kebakaran Gedung Cyber, Jakarta Selatan yang menewaskan dua orang pada Kamis (2/12/2021) lalu.
William melanjutkan, dalam pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022, dia mendorong agar pemerintah memprioritaskan anggaran untuk pos pemadam.
“Menurut Pasal 33 Perda Nomor 8 tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, seharusnya tiap kelurahan memiliki pos pemadam kebakaran,” ujar William berdasarkan keterangannya pada Sabtu (4/12/2021).
BERITA VIDEO : MORENO SEJAK PAUD MAU JADI HAFIZ QURAN
William menyoroti prioritas penganggaran Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan kebakaran mengakibatkan bencana kebakaran sulit ditangani dengan baik.
Dia melihat, sebagai daerah metropolitan yang terdapat permukiman padat penduduk sudah pasti musibah kebakaran berpotensi terjadi.
“DKI Jakarta ini sangat rawan kebakaran dan fasilitas penanggulangan dekat lingkungan rawan kebakaran seperti pos pemadam, hidran mandiri dan petugas pemadam masih banyak yang harus dipenuhi,” katanya.
Pria yang baru pertama menduduk di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat ini juga menyayangkan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta hanya fokus menganggaran mobil-mobil canggih.
Sebagai contoh pembelian mobil-mobil canggih pemadam sebesar Rp 128 miliar yang sebenarnya jumlahnya sudah memadai karena sudah pernah dibeli pada tahun-tahun sebelumnya.
William saat itu meminta Dinas Gulkarmat untuk mengalokasikan anggaran kepada penyediaan sarana-prasarana yang lebih penting, bukan pada penyediaan mobil-mobil mahal.
“Sudah 1000 lebih kasus kebakaran di Jakarta pada tahun ini. Jangan sampai masyarakat yang sudah terdampak pandemi menjadi makin menderita akibat eksekusi pembangunan pos pemadam yang lambat,“ imbuhnya.
(Sumber : Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri/faf/TribunBekasi.com/Joko Supriyanto)