TRIBUNBEKASI.COM - Proyek pemerataan pembangunan jaringan Base Tranceiver Station (BTS) di seluruh wilayah Indonesia, tengah diupayakan pemerintah.
Pemerintah terus membangun jaringan BTS merata di seluruh Indonesia, sebagai upaya percepatan transformasi digital.
Penyediaan sinyal 4G dan akses internet tidak hanya berfokus pada wilayah urban.
Akan tetapi juga di pelosok desa berpemukiman serta wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Anang Latif membenarkan hal itu.
Dia menyatakan pembangunan BTS 4G merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.
"Pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dengan dasar no one will be left behind. Saat ini, rata-rata progres pembangunan BTS 4G Fase 1 adalah 86 persen"
"Dimana 1.900an lokasi telah on air dari target 4.200 lokasi pada tahun 2022," jelasnya di Kantor BAKTI Kominfo, Jakarta Selatan, Jumat (15/04/2022).
Menurutnya, pembangunan fase 1 tersebut terus dikebut dan ditargetkan selesai 100 persen pada tahun 2022.
"Untuk pembangunan BTS 4G tahap 2 di 3.704 lokasi, akan dilakukan bertahap sesuai dengan ketersediaan fiskal."
"Tahun 2022, anggaran yang ada akan dialokasikan untuk pembangunan BTS 4G di 2.300 lokasi," tuturnya.
Anang Latif sebut, pembangunan BTS 4G didukung alokasi dana APBN secara bertahap, yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah.
"APBN yang dialokasikan untuk pembangunan 4.200 BTS 4G sebesar Rp11 Triliun. Salah satu komponen terbesar untuk biaya logistik pengiriman material,"
"Karena banyak lokasi pembangunan yang belum terdapat infrastruktur fisik dasar, seperti jalan, sehingga harus ditempuh dengan menggunakan helikopter," jelasnya.
Kemenkominfo memberikan apresiasi atas dukungan operator seluler untuk penyediaan sinyal di wilayah 3T.