TRIBUNBEKASI.COM --- Isak tangis dari keluarga pun pecah saat menyambut kedatangan para korban selamat kecelakaan maut di Ciamis, Jawa Barat pada Sabtu (21/5/2022).
Pantauan Wartakotalive.com pada Minggu (22/5/2022) pukul 15.30 WIB, jeritan histeris terdengar dari keluarga saat para korban turun dari bus pariwisata berwarna oranye.
Mereka langsung disambut keluarga yang sudah menanti di depan Pasar Ceplak, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baik korban maupun pihak keluarga langsung berpelukan erat sambil bercucuran air mata.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sukatani Tewaskan Tiga Orang Pengendara Motor, Salah Satu Korban Anggota Polisi
Baca juga: Kondisi Sopir Maut Tewaskan 7 Orang di Karawang Mulai Membaik, Polisi Menetapkan Sebagai Tersangka
Sejumlah korban ada yang langsung digotong ke kendaraan yang sudah disiapkan guna bergegas pulang ke rumah.
Namun, ada juga yang masih menunggu keluarga mereka di depan pasar untuk dijemput.
Saat ingin dimintai keterangan, sejumlah korban menolak dengan melambaikan tangan.
"Nggak, nggak (menolak sambil melambaikan tangan)," ujar salah seorang korban, saat dimintai keterangan.
Selain itu, arus lalu lintas dari kedua arah sempat terhenti karena kedatangan korban selamat kecelakaan maut.
BERITA VIDEO : PASANGAN SUAMI ISTRI TINGGALKAN ANAK USIA 6 TAHUN
Detik-detik kecelakaan terjadi
Puluhan orang menjadi korban dalam kecelakaan bus di Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (21/5/2022).
Satu di antara korban kecelakaan itu adalah Agus Sukamto (51), warga Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten.
Agus menjelaskan detik-detik bus peziarah mengalami kecelakaan di Ciamis pada waktu tersebut.
Kala itu, ia bersama warga Kecamatan Sukamulya lainnya ingin berziarah.
Tujuan rombongan, yakni menuju sejumlah daerah di Jawa Barat menggunakan bus pariwisata.
Agus membawa istri, dua anaknya, dan mertuanya dalam rombongan itu.
Mereka duduk di barisan kedua bus tersebut.
"Itu waktu dari arah Panjalu, pas kita mau turun ke Pamijahan. Itu jaraknya sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian," ujarnya, saat ditemui di rumahnya pada Minggu (22/5/2022) sore.
Dalam perjalanannya, bus itu mesti melewati Jalan Raya Payungsari yang cukup curam.
"Tidak terlalu curam, mungkin hanya 35 derajat. Cuma kanan kiri itu jurang. Kondisi kecil jalan di situ, tidak lebar," ujar dia.
Sang pengemudi tiba-tiba tak bisa mengendalikan bus saat berada di jalan itu.
Sang pengemudi panik sambil mengucapkan takbir.
"Itu pada saat turunan itu. Sudah teriak Allahu Akbar dia. Dianya, sopirnya," kata Agus.
Padahal sebelumnya, bus itu sudah dicek kondisinya.
"Untuk kondisi bus sebetulnya pada saat dari Cirebon sudah dicek, kita juga tanya ke sopirnya karena kondisi bus pariwisata ini baru," ujar dia.
"Pas kejadian itu, saya posisi tunduk ke bawah dan sambil berdoa. Allhamdulilah kami selamat," lanjutnya.
Setelah kejadian, Agus mengatakan penanganan di lokasi kecelakaan lambat.
Beberapa waktu kemudian, pihak berwajib menangani kecelakaan itu, termasuk mengevakuasi para peziarah.
"Petugas agak telat, saya turunkan anak. Terus mertua dan istri saya. Ya setelah kosong penumpang itu baru mereka datang," ujarnya.
Adapun luka yang dialami Agus tampak di bagian wajah dan kepalanya karena terkena batu dan pecahan-pecahan kaca.
"Luka di wajah kena material ya, batu, pecahan-pecahan kaca, sama di kepala ini. Istri saya ada robek, sama anak-anak saya juga. Mertua saya juga ada robek," kata dia.
(Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/M31)