TRIBUNBEKASI.COM - Di tahun 2022 kemarin, angka kasus bunuh diri di Jepang terbilang sangat tinggi.
Diketahui, jumlah kasus bunuh diri di Jepang di tahun 2022 mencapai 21.584 orang atau 59 orang per hari.
Terkait total kasus bunuh diri di Jepang ini disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.
Ini adalah peningkatan pertama dalam 13 tahun terakhir terutama di kalangan pria.
Baca juga: Sempat Rekayasa Bunuh Diri, Pelaku Pembunuhan Adik Ipar di Karawang Divonis 15 Tahun Penjara
Baca juga: Sosok Aipda Sopyan, Polisi yang Tewas Dalam Insiden Bom Bunuh Diri di Bandung di Mata Keluarganya
Baca juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Bandung, Pengunjung Polrestro Bekasi Kota Wajib Perlihatkan Kartu Identitas
"Jumlah ini mengalami peningkatan 577 dari tahun sebelumnya, peningkatan pertama dalam dua tahun."
"Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pria meningkat sekitar 600 dari tahun sebelumnya menjadi 14.543, dan jumlah wanita menurun hampir 30 menjadi 7.041," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (20/1/2023).
Secara khusus, jumlah pria berusia 40-an hingga 60-an yang mengakhiri hidup meningkat, atau alami peningkatan pertama dalam 13 tahun.
Selain itu, bunuh diri di antara para pengangguran dan mereka yang hidup dengan pensiun juga meningkat.
"Jika anda khawatir sekarang, ada meja konsultasi seperti "Japan Life Telephone" di Kementerian Kesehatan atau bisa lihat pula web Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan memperkenalkan berbagai layanan konsultasi lainnya," tambahnya.
Nomor telepon untuk Konsultasi Kehidupan: Nomor bebas pulsa 0120-783-556
Setiap hari: pukul 4 sore - 9 malam tanggal 10 setiap bulan: 8 pagi - 8 pagi keesokan harinya
Navi Tekan 0570-783-556 antara jam 10 pagi - 10 malam
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.