TRIBUNBEKASI.COM, BANDUNG --- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pamerkan kinerjanya di depan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
"Saya laporkan berita baik di Jawa Barat yang mungkin ada kaitannya dengan DKI. Yaitu terkait kereta api cepat," ujar pria yang akrab disapa kang Emil di Gedung Sate, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/2/2023).
Saat itu, dirinya tengah menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman MRT Koridor Timur - Barat antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Jawa Barat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bekasi.
"Jadi kereta api cepat ini perjanjiannya Juni ya, masih on time (tepat waktu)," kata kang Emil.
Kang Emil menyampaikan bahwa stasiun awal kereta api cepat tersebut akan dibangun di Cawang, Jakarta Timur.
Kemudian kata kang Emil, stasiun kereta api cepat akan berakhir di pusat Kota Bandung.
"Yang biasanya dua sampai tiga jam perjalanan. Nanti bakal bisa ditempuh hanya dengan 40 menit," ucap kang Emil.
Baca juga: Kebakaran Hebat Melanda Bangunan di Lokasi Proyek Kereta Api Cepat di Karawang
Lebih lanjut kang Emil membeberkan, hal terpenting dari transportasi bukan hanya sekadar mengangkut penumpang dan barang.
"Tapi transportasi juga bertujuan untuk membangun pusat pertumbuhan baru," pungkasnya.
Progres KCJB Hampir Rampung
Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) yang sudah lama dinanti kini hampir rampung.
Progres pembangunan konstruksi dalam proyek tersebut telah mencapai sekira 84 persen.
Artinya, proyek KCJB menyisakan 16 persen lagi pekerjaan yang harus diselesaikan.
Dilansir dari rilis resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), Senin (31/2/2023), pemerintah terus mengawal penyelesaian proyek KCJB.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun menargetkan proyek pembangunan KCJB rampung pada Juni 2023.
Sehingga diharapkan, kereta api cepat dapat beroperasi secara komersial pada Juli 2023 mendatang. (m36)