Depo Pertamina Terbakar

BNPB Catat 17 Jiwa Meninggal, 49 Luka Berat, dan 18 Orang Masih Dalam Pencarian

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga
Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNPB, Suharyanto saat ditemui di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

TRIBUNBEKASI.COM — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga kini ada 17 jiwa korban meninggal, dan 49 orang yang mengalami luka-luka akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara

Kepala BNPB, Mayjen Suharyanto mengungkapkan hal itu saat ditemui di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

"Selain korban meninggal dan korban luka berat, setidaknya masih ada 18 orang yang dicari karena terpisah dari keluarga," ujar Mayjen Suharyanto.

Namun Mayjen Suharyanto menegaskan bahwa 18 orang tersebut bukan berarti menjadi korban.

Hingga kini BNPB juga masih masih mencari keterangan terkait 18 orang yang hilang itu.

BERITA VIDEO: KEBAKARAN, DEPO PLUMPANG PERTAMINA SUPLAY 20 PERSEN BBM INDONESIA

Suharyanto menjelaskan upaya yang dilakukan BNPB yaitu dengan mengerahkan berbagai elemen untuk mencari 18 orang yang hilang.

Kemudian lanjut Mayjen Suharyanto, Polri juga terus menyisir kemungkinan korban terbaru di reruntuhan obyek-obyek yang terbakar itu.

"Karena kan pengungsian ini ada 1.085 yang mengungsi, dan ini tersebar ya. Jadi bukan hanya di RPTRA Rasela ini saja," kata Mayjen Suharyanto.

Baca juga: Banyak Perumahan di Karawang Banjir, DPRD Minta Pemda Jangan Sembarangan Beri Izin

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 6 Maret 2023 Besok

"Nah per hari ini kalau dilihat untuk kebakarannya sendiri sudah padam. Sekarang masyarakat terdampak ini masa tanggap darurat masih ditangani sebaik-baiknya," lanjutnya.

Untuk penanganan korban ini, kata Mayjen Suharyanto, tentu saja semua komponen terlibat, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penggerak sosial, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan penggiat bencana.

Mayjen Suharyanto juga memastikan tenda-tenda di posko sudah terpasang dengan baik, dan logistik mengalir terus menerus.

Lebih lanjut ia mengaku bahwa bantuan yang diberikan sejauh ini tidak ada masalah.

Hal tersebut karena tanggap darurat merupakan kebutuhan dasar.

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Senin 6 Maret 2023 Besok, di Dua Lokasi Satpas, Cek Syaratnya

Baca juga: SIM Keliling Karawang, Senin 6 Maret 2023 Besok di Pos Lantas Dawuan Cikampek Hingga Pukul 15.00

"Khususnya makan, minum, tempat tinggal, selimut, tenda, dan sebagainya, itu kan merupakan kebutuhan dasar yang memang harus dipenuhi," pungkas Mayjen Suharyanto.

Ia menjelaskan, walaupun BPBD DKI Jakarta sudah mampu menyiapkan tanggap bencana, namun pihaknya juga turut menyiapkan intervensi untuk membantu.

Pantauan Warta Kota, jejaring berita TribunBekasi.com, para pengungsi tampak sedang saling bercengkerama satu sama lain di RPTRA Rasela pukul 09.10 WIB. 

Suasana pengungsian warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

Beberapa ibu-ibu juga tampak mengambil logistik yang telah disediakan di posko-posko bantuan.

Sementara itu, terlihat pula puluhan anak-anak sedang dihibur oleh Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).

Kemudian, beberapa relawan juga tampak sibuk menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada ratusan pengungsi yang ada di RPTRA Rasela.

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Senin 6 Maret Besok, di Carrefour Harapan Indah, Ini Syaratnya

Baca juga: Depo Plumpang Pertamina Pernah dapat Penghargaan Tingkat Dunia, Suplay 20 Persen BBM Indonesia

Salah satu Depo Terbaik Dunia

Diberitakan sebelumnya, Depo Plumpang milik Pertamina yang terbakar di Koja, Jakarta Utara ternyata pernah masuk 7 depo terbaik di dunia di tahun 2018. 

Hal itu diinformasikan oleh rilis resmi yang diunggah Pertamina pada April 2018 lalu. 

Diketahui Depo Plumpang milik Pertamina terbakar hebat pada Jumat (3/3/2023). 

Diduga kebakaran diakibatkan sambaran petir saat Jakarta diguyur hujan lebat pukul 20.00 WIB. 

Namun hal itu belum dipastikan lantaran masih menunggu hasil penyelidikan Polisi. 

Dalam situsnya, Depo Pertamina Plumpang ternyata pernah masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal. 

Penghargaan itu diberikan oleh Global Tank Storage Award 2018. 

Pada penghargaan itu, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) sejajar dengan Depo Saudi Aramco Terminals, Vesta Terminal Antwerp (Belgium), dan IL&FS Prime Terminals (UAE). 

Global Tank Storage Awards adalah ajang prestisius di industri Unit Penyimpanan (Storage and Terminal), terutama terkait keandalan unit penyimpanan, inovasi peralatan, serta parameter lain. 

Baca juga: Wapres Maruf Amin Usulkan Relokasi Depo Pertamina Plumpang Agar Jauh dari Pemukiman

Di kala itu, Vice President Corporate Communication Pertamina saat itu Adiatma Sardjito mengungkapkan, masuknya Pertamina dalam nominasi bergengsi ini menambah keyakinan bahwa Terminal BBM Pertamina mampu bersaing di kancah dunia dan tidak perlu diragukan lagi.

Kata Adiatma saat itu, penghargaan tersebut menjadi cambuk bagi kinerja Pertamina. 

Contohnya, tahun 2018 Terminal BBM Plumpang mulai mengoperasikan Vapour Recovery System yang dikoneksikan ke jalur pengisian mobil tangki dan tangki timbun. 

Berdasarkan pengujian  untuk sementara, capaian vapour gasoline yang dapat di-recovery menjadi cairan Premium adalah sebanyak 0,10 persen,” ujar Adiatma. 

“Ini menjadi cambuk bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja," terangnya seperti termuat dalam rilis. 

Baca juga: Kapolri Minta Keluarga Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jalani Tes DNA

Saat itu, Pertamina juga menjamin dengan tambahan implementasi baru tersebut, pengoperasian Terminal BBM Plumpang lebih safety  dan  lebih ramah lingkungan. 

Sebab gas buang yang biasanya dilepas ke udara dapat diserap kembali dan menjadi BBM yang meningkatkan efisiensi operasi Terminal BBM Plumpang.

Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam. 

Api membumbung tinggi dan menyebar dengan cepat ke pemukiman warga. 

Pasok 20 Persen BBM di Indonesia

Depo Pertamina Plumpang sudah dibuat sejak tahun 1974. 

Dikutip dari situs Pertamina, Terminal BBM Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter. 

Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS). 

Dalam keterangannya, Depo Pertamina di Plumpang disebutkan depo berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki. 

Dalam publikasi Global Tank Storage, TBBM Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia. 

Baca juga: Pertamina Jamin Suplai BBM dan Elipiji Tak Terganggu serta Biaya Perawatan Korban hingga Sembuh


Sebab Depo Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina. 

Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek 

Sampai saat ini pihak Pertamina pun belum mengeluarkan keterangan resmi terkait kebakaran tersebut.

(Wartakotalive.com/Leonardus Wical Zelena Arga; Desy Selviany)