Mulai dari Stasiun Dukuh Atas yang terkoneksi dengan Commuter Line MRT Jakarta, KA Bandara, serta Transjakarta BRT.
Stasiun Setiabudi, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Kuningan, Stasiun Pancoran, Stasiun Ciliwung, Stasiun Cawang, dan Stasiun TMII yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT.
Kemudian, Stasiun Cikoko yang terkoneksi dengan Commuter Line, Transjakarta BRT, dan Mikrotrans. Serta Stasiun Halim yang terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
"Adapula stasiun yang terkoneksi dengan terminal, yakni Stasiun Kampung Rambutan dimana terdapat koneksi dengan Terminal Kampung Rambutan, Transjakarta BRT, dan Mikrotrans," ucap Kuswardoyo.
Selanjutnya kata Kuswardoyo, ada Stasiun Ciracas dan Stasiun Jatibening Baru yang terkoneksi dengan Mikrotrans.
Kemudian, ada pula Stasiun Cikunir 1 dan Stasiun Cikunir 2 yang terkoneksi dengan Angkutan Kota.
Lalu, Stasiun Bekasi Barat dan Stasiun Jati Mulya yang terhubung dengan Transjakarta BRT, Trans Patriot, dan Angkutan Kota.
"Terakhir adalah Stasiun Harjamukti yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT dan Mikrotrans," kata Kuswardoyo.
Kuswardoyo menjelaskan bahwa adanya konektivitas antar moda tersebut merupakan kolaborasi baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pihak swasta.
“Diharapkan dengan terhubungnya seluruh stasiun LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain dapat mempermudah masyarakat dalam bermobilisasi dan LRT Jabodebek menjadi pilihan transportasi baru bagi masyarakat,” imbuhnya.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Fitriyandi Al Fajri/faf/Leonardus Wical Zelena Arga/m36)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News