Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ismail buka suara soal area parkir Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang menimbulkan polemik.
Ia menilai rencana pembuatan area parkir di JIS bertentangan dengan rencana awal pada era kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Ismail, awalnya JIS didesain dengan berorientasi pada angkutan umum. Oleh sebab itu JIS tidak memiliki kantung parkir besar untuk kendaraan pribadi.
Kapasitasnya 1.200 kendaraan yang diprioritaskan untuk tim yang bertanding, penonton disabilitas, VVIP dan undangan khusus.
"Kenapa dibilang kekurangan, kita melihat perspektif pengunjung menggunakan kendaraan pribadi berduyun-duyun ke sana, mengapa ini terjadi karena JIS didesain untuk dikunjungi menggunakan transportasi publik," ucap Ismail, Kamis (6/7/2023).
Baca juga: Polda Metro Jaya Terjunkan Ribuan Personel Gabungan Amankan Konser Dewa 19 di JIS Hari Ini
Baca juga: Hadir di HUT ke-94 Persija Jakarta, Thomas Doll Kagumi Sejarah Panjang Persija dan JIS
Ismail membeberkan awalnya Pemprov DKI berencana membuat Light Rapid Transit (LRT) dari Manggarai ke JIS. Tetapi pada akhirnya Presiden Joko Widodo mengubahnya menjadi Manggarai-Velodrome.
"Itulah sebabnya salah satu indikator misalnya LRT Velodrome-Pegangsaan rutenya diubah yang tadinya ke Manggarai jadi ke JIS tujuannya agar memudahkan transportasi publik ke JIS," jelas dia.
Menurutnya, perihal kendaraan pribadi, rencana disiapkan park and ride dari sejumlah titik sekitar JIS.
Kemudian, pengunjung bisa menuju JIS menggunakan shuttle bus dan sejenisnya.
"Misalkan area JIEexpo, kendaraan pribadi di sana kemudian didrop lalu menggunakan bus dan sebagainya. Hal-hal seperti ini harus dipahami secara utuh," ucap dia. (m27)