TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyiapkan Bus Rapid Transit (BRT) sebagai angkutan penunjang atau feeder untuk Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi (Jabodebek).
Bus feeder itu disiapkan untuk mempermudah akses penumpang atau warga Kabupaten Bekasi yang ingin naik LRT di Stasiun Jatimulya.
"Memang LRT akan segera beroperasi dan di wilayah Kabupaten Bekasi hanya sampai di perbatasan kota dan kabupaten. Dari situ mungkin akan kita siapkan feedernya (Angkutan pengumpan) untuk ke Cikarang, Cibitung, Tambun dan sebagainya, jadinya sambung-menyambung ke angkutan berikutnya ke wilayah-wilayah yang lain," kata Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan pada Jumat (21/7/2023).
Ia menerangkan, pihaknya sudah membahas terkait bus feeder tersebut dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sebab, hal itu merupakan bagian dari pengembangan Program Strategis Nasional (PSN) dalam rangka pembangunan Angkutan Umum Massal Perkotaan LRT Jabodebek.
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Dayacipta Kemasindo Butuh Segera Internal Auditor dan Management Trainee
Baca juga: KPU Kabupaten Bekasi Nilai Milenial Berperan Penting Ciptakan Pemilu Damai dan Demokratis
"Pemkab Bekasi sangat siap dalam mendukung terciptanya sarana transportasi umum yang terintegrasi di Kabupaten Bekasi. Alat transportasi tersebut juga untuk mendukung kemajuan daerah dalam hal kebutuhan kemudahan mobilitas masyarakat," beber dia.
Kata Dani Ramdan, dalam mendukung hadirnya sarana transportasi umum yang akan hadir di Kabupaten Bekasi yakni LRT maupun kereta cepat Jakarta-Bandung, maka pemerintah daerah akan mencoba menyiapkan feedernya yang bertujuan untuk mendukung optimalisasi mobilisasi masyarakat agar dapat menikmati sarana transportasi umum yang sudah terintegrasi antar moda.
"Jadi bukan LRT ya, untuk kereta cepat yang salah satu stasiunnya ada di perbatasan Bekasi-Karawang itu juga harus disiapkan feedernya," imbuhnya.
Ia menambahkan, feeder itu LRT dan kereta cepat ini cakupannya bisa ke wilayah-wilayah kecamatan lainnya.
Rencana pengembangan sarana transportasi umum terintegrasi ini nantinya akan dapat diwujudkan pada bulan Agustus ini yang akan dilakukan uji coba.
Baca juga: Aipda M, Anggota Polres Bekasi Terlibat Kasus Perdagangan Ginjal Internasional, Diperiksa Propam
Baca juga: Penerimaan PPPK 2023, Pemkab Karawang Ajukan 2.017 Formasi
Kemudian diharapkan dapat beroperasi secara penuh pada akhir tahun mendatang.
"Saya berharap masyarakat dapat beralih ke sarana transportasi umum demi mengurangi tingkat kepadatan arus lalu lintas yang dapat memicu terjadinya kemacetan atau penumpukan kendaraan secara berlebihan baik pada ruas jalan utama maupun pada ruas jalan tol," katanya.