TRIBUNBEKASI.COM, TANGERANG ---- Alami kekeringan, warga Kampung Koceak RT 06/RW02, Kelurahan Keranggan, Kota Tangerang Selatan, nelangsa.
Imbas kekeringan, hingga kini warga Kampung Koceak RW 02 Kelurahan Keranggan Kota Tangsel kesulitan mendapatkan air bersih.
Mirisnya lagi, di tengah kekeringan itu, air yang dikirim oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan, tidak bersih melainkan keruh.
Pantauan Tribun Tangerang di lapangan, tampak air yang dibagikan ke ember dan galon warga yang mengalami kekeringan, kondisi airnya tidak bening, alias keruh.
BERITA VIDEO : RIBUAN HEKTAR SAWAH DI SUKAWANGI BEKASI ALAMI KEKERINGAN
Imbasnya, impian warga menggunakan air untuk masak dan minum tak terwujud.
Warga pun sempat bertanya-tanya mengapa air keruh yang dibagikan.
Madhi, selaku lurah Keranggan lalu angkat bicara.
Baca juga: Cibarusah Langganan Kekeringan, Pemkab Bekasi Segera Pasang Pipa Salurkan Air Bersih ke Rumah Warga
"Kondisi air, menurut informasi dari dinas BPBD, kondisi tanki-nya lama tak digunain lalu pada saat ini diisi lagi air sehingga terjadi kekeruhan," kata Madhi di lokasi, Kamis (14/9/2023).
Kata Madhi, informasi awal yang ia peroleh sebenarnya air yang dibagikan gratis tersebut adalah air bersih yang bisa dikonsumsi.
Namun saat tiba, airnya berbeda. Keruh.
VIDEO LIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI.COM : POLWAN POLRES KARAWANG DISTRIBUSIKAN AIR BERSIH
Melihat fakta di lapangan, Madhi pun berniat untuk lebih selektif untuk memilih mobil yang mengangkut air bersih.
"Agar lebih layak dan steril lagi lah," katanya.
Sementara itu, dari pantauan Tribun Tangerang di lapangan, meski terlihat keruh, warga tetap menampung air gratis tersebut.
Alia (43) salah satu warga pun memberikan komentarnya.
"Biasanya dibawain air bening. Ini warnanya merah. Gimana tuh?," katanya.
Meski begitu, Alia bersama ibu-ibu lainnya mengaku mau tak mau mempergunakan air yang dibagikan.
Kekeringan yang tak bisa terbendung membuat mereka memanfaatkan apa yang ada.
"Kalau untuk air minum enggak lah. Paling untuk nuci. Mudah-mudahan besok kalau diberi lagi yang bening aja lah. Biar bisa digunain untuk mandi, buat minum dan masak," katanya.
Alia mengaku tak kecewa meski air tak sesuai harapan warga.
"Enggak kecewalah. Makasih banget malah," sambungnya.
Katanya, untuk keperluan memasak atau minum, ia masih bisa mencari air bersih ke tempat lain termasuk membeli.
(Sumber : Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Rafsanzani Simanjorang/Raf)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News