Kasus Narkoba

Gembong Narkoba Fredy Pratama Punya 4 Anggota Jaringan Baru, Berasal dari Jawa Tengah, Ini Modusnya

Penulis: Ramadhan L Q
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada memberikan keterangan terkait pengungkapan sindikat bandar besar narkoba jaringan Internasional, Fredy Pratama saat konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Hingga saat ini jumlah tersangka jaringan Fredy Pratama sebanyak 58 orang. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti).

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Polisi Bareskrim Polri terus menangkap jaringan gembong narkoba Fredy Pratama.

Kini, jumlah tersangka kasus narkoba yang tergabung dalam jaringan Fredy Pratama sebanyak 58 orang.

Dari jumlah tersangka tersebut, empat orang di antaranya tersangka baru dalam jaringan Fredy Pratama.

"Ya betul tambah empat orang dari Jawa Tengah. Totalnya jadi 58," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, kepada wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2024).

BERITA VIDEO : BOMBASTIS! SEGINI HARTA GEMBONG NARKOBA ASEAN FREDY PRATAMA

Ia mengatakan, empat tersangka dari Jawa Tengah ini adalah jaringan baru yang dibentuk Fredy Pratama.

Di mana jaringan tersebut dikendalikan langsung Fredy Pratama melalui seorang wanita berinisial L.

"Ini empat orang tersangka diamankan di Jawa Tengah dengan BB (barang bukti) 51 kg sabu ya, dengan modus teh China," katanya.

Baca juga: Sita Aset Gembong Narkoba Fredy Pratama, Brigjen Mukti: Kalau Sudah Miskin, Pasti Menyerahkan Diri  

"Penggunaan percakapannya tetap melalui BBM (Blackberry Messenger) atau melalui yang lain. Ini modus yang baru," sambung Mukti.

Ia menambahkan, pihaknya tetap akan melakukan pengembangan terkait kasus narkoba dengan jaringan Fredy Pratama.

"Kita sedang mencari tokoh intelektual yang baru, seorang wanita peran utamanya yang mengendalikan jaringan baru ini dan merekrut orang-orang baru dan juga sebagian mantan narapidana," tutur dia.

Narapidana narkoba sekaligus penyanyi band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia mengaku mengenal jaringan bandar narkoba kelas kakap, Fredy Pratama. (Kolase Warta Kota)

Bentuk jaringan baru

Gembong narkoba Fredy Pratama, ternyata membentuk jaringan baru di Indonesia.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa menyebut, jaringan tersebut dikendalikan seorang wanita berinisial L.

Mukti menuturkan hal itu saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2024).

"Jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama dan dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama dengan dikendalikan atas nama L seorang wanita," ucap Mukti.

Kendati demikian, jenderal bintang satu itu tak menjelaskan secara rinci terkait sosok wanita berinisial L.

Pihaknya saat ini tengah mencari wanita tersebut yang perannya selain mengendalikan jaringan ini adalah merekrut orang baru.

"Kami sedang mencari tokoh intelektual yang baru seorang wanita, peran utamanya yang mengendalikan jaringan baru ini dan merekrut orang-orang baru dan juga sebagian mantan narapidana," tutur dia. 

BERITA VIDEO : GEMBONG NARKOBA FREDY PRATAMA DIDUGA SEMBUNYI DI HUTAN THAILAND

Diduga sembunyi di hutan

Gembong narkoba atau bos sindikat narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama belum ditangkap hingga kini.

Meski begitu, kepolisian mencium keberadaan Fredy Pratama yang diduga sembunyi di hutan yang ada di Thailand.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa.

"Enggak (pindah-pindah), saya yakinkan dia masih (di) Thailand. Tapi di dalam hutan," ujarnya, kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).

Namun, jenderal bintang satu itu tak menjelaskan secara detail lokasi Fredy tersebut.

"Udah lah kamu enggak usah (tanya detail). Masa saya mesti buka semua di sini, enggak mungkin lah," kata dia.

Mukti memastikan, perburuan Fredy yang melibatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan kepolisian Thailand terus dilakukan.

"Mungkin saya akan melakukan hubungan kunjungan ke sana atau balik lagi ke Thailand ya. Kita akan adakan joint lagi dengan Polisi Thailand bagaimana hasilnya," ucapnya.

"Dan menunggu putusan dari pada inkrahnya Bapaknya Fredy Pratama supaya bisa menyita semua aset-asetnya yang ada di daerah Thailand,” sambung dia.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News