TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Seorang bintara polisi, Brigadir Ridhal Ali Tomi, nekat mengakhiri hidup di halaman rumah nomor 20 Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan.

Ridhal Ali merupakan anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang jadi ajudan seorang polwan berpangkat tinggi. Ayah tiga anak ini diajak ke Jakarta ketika bosnya pindah tugas ke Ibu Kota.

Sempat curhat bahwa dirinya merasa tidak nyaman di tempat kerjanya yang sekarang, Ridhal Ali akhirnya meregang nyawa.

Dia bunuh diri menggunakan senjata api di dalam Toyota Alphard B 1544 QH di halaman rumah nomor 20 di Jalan Mampang Prapatan IV.

Rumah tersebut disebut-sebut milik Fahmi Idris, politisi Partai Golkar, yang berpulang tahun 2022.

Namun informasi ini dibantah Indra Pratama. Pria ini mengaku sebagai pengusaha dan juga pemilik rumah nomor 20.

Warga di Jalan Mampang Prapatan IV menyatakan Indra Pratama adalah pengusaha batu bara.

Dari pamflet yang beredar, Indra Pratama ternyata juga pendukung Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka.

Jabatannya Ketua Gibran Center Jawa Timur. Gibran Center adalah organisasi pendukung pasangan Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka pada pilpres 2024.

Warga mengenal Indra Pratama sebagai bos perusahaan batu bara. Namun warga menjaga jarak dan tak mau tahu lebih dalam tentang Indra Pratama.

"Dia bilang sih pengusaha batu bara. Saya sama warga memang dekat tapi enggak banyak tanya, enggak pengin tahu urusan mereka," kata Daniah, ketua RT setempat, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Daniah, Indra dan sang istri sudah sekitar dua tahun menghuni rumah nomor 20. Kakak Indra juga tinggal di rumah tersebut.

"Indra memang warga sini, baru 2 tahunan tinggal di sini," katanya.

Daniah mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga Indra, kecuali urusan pendataan kependudukan.

Mengenai Ridhal Ali yang tewas, Daniah mendapat informasi bahwa Ridhal merupakan teman kakak Indra.