Bagi pengunjung yang ingin datang berkunjung pun disarankan tidak membawa kendaraan roda empat atau mobil.
Sebab akses menuju ke lokasi nampak terlalu kecil dan hanya dapat dilintasi sepeda motor.
Diketahui, tempat tersebut memiliki tiga pendiri atau founder, yakni Sri Widiahayati (25), Fandi Agus Kuncoro (25), dan Ferani Agustin Kusumaningrum (29).
Sri mengatakan tempat yang baru dirintisnya sejak Sabtu (4/5/2024) itu dulunya hanya sekedar lahan belakang tempat tinggal orangtuanya.
Bahkan tidak terpikirkan akan dibuat kafe dengan konsep tersebut.
“Awalnya malahan mau nyari tempat untuk dibuatkan kafe, tapi akhirnya diputuskan disini karena menarik aja ada nilai pemandangan kereta api,” kata Sri, Sabtu (8/6/2024).
Selain menilai adanya pemandangan yang akan didapat pengunjung, ide tersebut disampaikan Sri karena sebelum dirinya menekuni bisnis ini, ia kerap memanfaatkan naik kereta api untuk beraktivitas bekerja.
Kemudian timbul melekat pola pikir terkait kereta api karena keseharian tersebut pada dirinya.
“Dulu saya kerja jadi marketing, terus resign dan fokus ke bisnis ini, dan dua pendiri lainnya juga sama resign,” ujarnya.
Sepasang pengunjung asal Tambun Selatan, Igo (43) dan Inong (40) menuturkan tempat tersebut bisa dijadikan rekomendasi bagi anak-anak yang menyukai kereta api.
Jadi kalau ingin melihat kereta api tidak perlu menuju pinggir rel yang mengkhawatirkan jarak, sebab bisa menyaksikan nya di kafe tersebut.
“Anak suka lihat kereta, daripada di pinggir rel bahaya, jadinya kesini aja sambil jajan juga ngemil, aman,” singkat pasutri tersebut.
(Sumber : Laporan Wartawan TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q