TRIBUNBEKASI.COM, JATINEGARA — Kronologi puluhan orang yang diduga menjadi korban pencurian data dengan modus penawaran Lowongan Kerja (Loker) di kawasan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terungkap.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahean mengatakan kejadian bermula saat terduga pelaku berinisial R kerap mengundang para korban untuk datang bertemu di konter ponsel genggam Wahana Store lantai 3 Mall Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Setelah datang lantaran berminat ditawarkan pekerjaan, R kemudian meminta sejumlah identitas diri para korban beserta ponsel genggam.
“Kalau mau (Kerja) sini katanya KTP-mu. KTP dikasih kemudian mana handphone. Dikasih handphone terus di situlah diinstall pinjaman atau kredit,” kata AKBP Armunanto Hutahean, Selasa, 9 Juli 2024.
AKBP Armunanto Hutahean menjelaskan kemudian R mengumpulkan data pribadi para korbannya itu.
Baca juga: Hari Koperasi Nasional Ke-77, INKOWAPI Dorong Modernisasi dan Transformasi Koperasi
Baca juga: Petugas Kebersihan Selamatkan Wanita Diduga Hendak Lompat dari JPO di Bekasi, Gunakan Truk Sampah
Selanjutnya data keseluruhan korban diajukan ke pinjaman online (Pinjol) yang aplikasinya sudah terlebih dahulu diunduh R saat ponsel genggam dipegangnya.
“Intinya begini, dia (R) itu mengumpulkan data pribadi korban ini ya, kemudian berikut foto diri selfie. Jadi berdasarkan data ini, si pelaku ini mengajukan aplikasi pinjol itu,” jelasnya.
AKBP Armunanto Hutahean menuturkan kasus tersebut tengah tahapan penyelidikan.
Pihak yang diduga terlibat, diantaranya R dan para korban akan dimintai keterangan.
“Kalau sesuai aturan akan dimintai keterangan, semua yang terlibat akan dimintai keterangan, kalau kapannya nanti kita lihat perkembangan aja,” tutupnya.
Baca juga: EKSKLUSIF: Orangtua Ceritakan Sosok Eman Sulaeman, Hakim Tunggal Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Selasa Ini Melorot Rp 7.000 Per Gram, Cek Detailnya
Sebagai informasi, 27 orang diduga menjadi korban pencurian data dengan modus penawaran loker.
Berdasarkan peristiwa itu, kerugian yang dialami para korban seluruhnya mencapai Rp. 1.017.619.248.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.