TRIBUNBEKASI.COM, RAWALUMBU --- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 4, Erwan Setiawan akui memiliki sejumlah perencanaan kerja jika nantinya ia bersama pasangan nya sebagai calon gubernur, Dedi Mulyadi menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Saat menemui ribuan warga di Jalan Kemang Rawa Roko, Kecamatan Rawalumbu, kKota Bekasi pada Sabtu (26/10/2024), Erwan Setiawan menyampaikan satu contoh rencananya itu dengan menghapus sistem zonasi sekolah.
“Iya betul kami sudah mempelajari itu (penghapusan zonasi sekolah) sistem zonasi sekolah di Jawa Barat,” kata Erwan Setiawann, Sabtu (26/10/2024).
Putra dari Umuh Muchtar itu menjelaskan kalau sistem zonasi saat ini justru sudah dinilai tidak efektif.
BERITA VIDEO : BATAL NYALON DI JAKARTA DAN JAWA BARAT, BEGINI KATA ANIES
Masyarakat terkhusus di Jawa Barat juga kerap mengeluhkan terkait pengoperasian sistem tersebut.
“Zonasi sudah tidak efektif banyak keluhan, orangtua siswa yang anak-anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah karena mereka sulit dengan sistem zonasi,” jelasnya.
Erwan Setiawan menuturkan dirinya dengan Dedi Mulyadi akan mencari solusi lain berupa perancangan program baru.
Satu contohnya mengembalikan sistem syarat nilai nem seperti program yang pemerintah sebelumnya lakukan.
“Kemungkinan bisa nanti kami akan pelajari (penggunaan sistem nem) yang terbaik untuk masyarakat dan yang penting tidak ada yang merasa dirugikan dan anak-anak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi,” pungkasnya.
Rencanakan fasilitas helikopter
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 4, Erwan Setiawan akui memiliki sejumlah perencanaan kerja jika nantinya ia bersama pasangan nya sebagai calon gubernur, Dedi Mulyadi menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Saat menemui ribuan warga di Jalan Kemang Rawa Roko, Kecamatan Rawalumbu, kota Bekasi pada Sabtu (26/10/2024) ia menyampaikan satu contoh rencananya itu dengan menyediakan fasilitas helikopter kepada warga Jawa Barat.
Helikopter disediakan guna keperluan membantu warga yang tinggal di daerah pelosok wilayah Jawa Barat saat kondisi darurat, diantaranya mengalami sakit.
“Karena di Jawa Barat ini masih banyak daerah terperlosok dan sulit untuk diakses baik itu diakses kendaraan roda empat maupun roda dua, maka dari itu kami menyiapkan helikopter atau ambulans untuk menjangkau ketika warga ada yang sakit,” kata Erwan, Sabtu (26/10/2024).