TRIBUNBEKASI.COM — Usai menggeledah Ruko Rose di Grand Galaxy City di Bekasi terkait perlindungan ribuan situs judi online, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga menggeledah kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pada Jumat, 1 November 2024.
Penggeledahan itu dilakukan terkait kasus dugaan penyalahgunaan wewenang pemblokiran situs judi online (judol).
Kasus tersebut diketahui melibatkan oknum pegawai dan staf ahli di Kementerian Komunikasi dan Digital.
Tampak penggeledahan di Kementerian Komdigi tersebut dipimpin langsung Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.
Hadir pula empat tersangka dalam kasus itu, tetapi belum diketahui identitas keempatnya.
Lantai dua dan lantai tiga gedung digeledah.
BERITA VIDEO: POLISI GELEDAH KANTOR SATELIT TERKAIT JUDOL YANG LIBATKAN OKNUM STAFF KEMENTERIAN KOMUNIKASI
Penyidik bahkan menyiapkan sejumlah kontainer.
Kontainer biasanya disiapkan untuk nantinya membawa barang bukti.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya penggeledahan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital.
"Iya benar ada penggeledahan (kantor Komdigi)," ucapnya, saat dikonfirmasi, Jumat, 1 November 2024.
Baca juga: Masih Selidiki Penyebab Kebakaran Pabrik di Bekasi, Kapolres Sebut Kobaran Api Ada di Dua Lokasi
Baca juga: RS Polri Kramat Jati Terima 12 Kantong Jenazah Korban Terkait Kebakaran Pabrik di Bekasi
Raup Cuan Miliaran
Sebanyak 11 orang oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah ditetapkan sebagai tersangka karena kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dengan melindungi ribuan situs judi online dari pemblokiran.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menanyakan langsung kepada salah satu oknum yang ditangkap di Ruko Rose Garden, Grand Galaxy, di kawasan Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat, 1 November 2024.
“(dari-red) 5.000 web (judi online) yang diblokir berapa?” tanya Kombes Wira Satya Triputra.
“Tergantung pak setelah didatakan. Tergantung, karena ada yang bisa masuk ada yang enggak,” jawab salah satu oknum pegawai Komdigi tersebut.