Berita Jakarta

Miris! Jalan Rusak dan Berlumpur, Siswa SMK Cengkareng 2 Jakbar Kesulitan Menuju Sekolah

Penulis: Nuri Yatul Hikmah
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral di media sosial seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cengkareng, Jakarta Barat, membuat video kepada Presiden Prabowo Subianto yang berisi kritik soal jalan rusak dan berlumpur menuju sekolahnya, Senin (20/1/2025). Dari video tersebut, siswa yang diketahui bernama Galih Nurwahid (18) memperlihatkan jalan rusak dan berlumpur menuju SMK Cengkareng 2 yang banyak digenangi lumpur dan air.

Namun, dari pertigaan jalan menuju SMK Cengkareng 2, panjangnya mencapai 200 meter.

Di sisi kanan dan kiri jalan, nampak ada gundukkan berangkal, pasir, hingga bebatuan yang entah apa peruntukkannya.

Namun akibat gundukkan tersebut, saluran-saluran air di sekitar menjadi tersumbat hingga kerap kali mengakibatkan banjir yang meluap hingga area parkir SMK Cengkareng 2. 

Banjir itu bahkan sanpai membuat ban-ban sepeda dan motor yang terparkir di halaman sekolah tenggelam seperempatnya. Area itu juga mengenangi pos penjagaan di SMK Cengkareng 2.

Viral di media sosial seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cengkareng, Jakarta Barat, membuat video kepada Presiden Prabowo Subianto yang berisi kritik soal jalan rusak dan berlumpur menuju sekolahnya, Senin (20/1/2025). (Wartakotalive.com)

Saat ditemui Warta Kota di sekolahnya, Galih mengaku sengaja memviralkan hal tersebut karena sudah resah dalam 3 tahun belakangan ini.

"Jujur ini keluh kesah saya, orangtua saya, teman-teman saya, guru-guru saya dan warga sekitar di sekitaran sini," kata Galih saat ditemui di lokasi, Selasa.

Menurutnya, tidak ada yang memaksa ia membuat konten tersebut.

Ia hanya berinisiatif dan memanfaatkan sosial media sebagai penyalur aspirasi.

Terlebih, ia merasa tak tega dengan ibunya yang kerap kesulitan mencuci pakaian setiap pulang sekolah lantaran terkena lumpur.

Belum lagi, guru-guru serta rekannya banyak yang sampai terpeleset akibat jalan rusak tersebut.

"Sata cuma inisiatif sendiri, karena ya namanya orangtua pasti khawatir, jalan lumpur begini, mama saya juga kemarin kaget kok jalanan kayak gini," kata Galih.

"Pernah saya lihat teman saya, terus guru-guru juga ada yang jatuh, terus warga, wali murid juga ada yang jatuh. Mama saya juga capek karena setiap hari kotor, apalagi Senin, kehujanan, kotor, lumpur, mama saya kesal," imbuhnya.

Galih berujar, selama hampir 3 tahun bersekolah, ia belum melihat ada pembenahan sama sekali.

Walhasil, ia pun memutuskan untuk memviralkan hal ini ke sosial media. 

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudindik) Jakarta Barat 1, Diding, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengecek temuan ini ke lapangan.

"Ya, sedang dicek di lapangan," kata Diding saat dihubungi, Selasa.

(Sumber : Wartakotalive.com, Nuriyatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp