Kasus Pembunuhan Sandy Permana

Istri Nanang Gimbal Bantah Suaminya Modifikasi Pisau yang Dipakai untuk Menikam Sandy Permana

Penulis:
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nanang Irawan (kiri) dan Sandy Permana (kanan).

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan aktor Sandy Permana di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengejutkan publik.

Sandy ditikam oleh tetangganya, Nanang Irawan atau Nanang Gimbal, di dekat rumahnya.

Nanang telah ditangkap polisi. Dia mengaku menyimpan dendam karena merasa kerap direndahkan oleh Sandy.

Muncul dugaan, Nanang menyerang Sandy menggunakan pisau yang sudah dimodifikasi. Jika dugaan ini benar, maka Nanang dapat didakwa telah merencanakan pembunuhan tersebut.

Yulianti, istri Nanang Irawan atau Nanang Gimbal, membantah tuduhan bahwa suaminya memodifikasi pisau untuk menikam aktor Sandy Permana. 

Yulianti menyebut pisau tersebut dimodifikasi untuk mendukung pekerjaan Nanang sebagai peternak ayam.

"Suami aku itu peternak ayam, dia suka (bawa pisau) buat gali-gali tanah," kata Yulianti dalam konferensi pers di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025).

Yulianti menambahkan, pada hari kejadian, Nanang tengah membuat kandang ayam, sehingga alat-alat perkakas tersebut sangat dibutuhkan olehnya.

"Di situ tuh nggak (hanya) pisau aja, ada gergaji, ada linggis, namanya dia lagi bikin kandang ayam, jadi dia spontan aja ngambil yang ada di situ," ujar Yuli.

Pengacara Nanang, Nathalie Pardede menjelaskan beberapa benda yang dimiliki Nanang adalah benda unik dan untuk koleksi pribadi karena Nanang adalah seorang seniman.

"Kan katanya ada kepala kepala kambing, ada dupa, jadi itu kalau ada binatang yang meninggal dikubur dulu, nanti udah berapa lama tulangnya diambil, dibikin hiasan, dibikin buat cangklong, dibikin apa, nanti ada yang membeli karena kan memang beliau juga lagi nggak syuting ya. Kayak merawat bonsai-bonsai, pohon-pohon, jadi (Nanang) sekreatif itu," papar Nathalie.

Tim kuasa hukum Nanang lainnya, Stifan Heriyanto memastikan tragedi penikaman tersebut terjadi tanpa direncanakan oleh Nanang.

Sebab Nanang merasa tersulut emosi oleh Sandy Permana. 

"Spontan bukan direncanakan apalagi menyiapkan pisau tersebut untuk penusukan, tidak, karena spontanitas saja dia merasa harga dirinya terinjak-injak dengan diludahi seperti itu otomatis pastilah namanya laki-laki bangkit emosi sampai terjadi peristiwa tersebut," kata Stifan.

 

Artikel ini telah tayang di  Tribunnews.com