Tabung Gas 3 Kg Langka

Gas Elpiji di Tangerang Masih Langka, Pengecer Belum Terima Pasokan Padahal Sudah Jadi Sub Pangkalan

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GAS ELPIJI MASIH LANGKA --- Sejumlah warung kelontong atau pengecer gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kota Tangerang masih belum menerima pasokan gas subsidi, hingga Kamis (6/2/2025). Imbasnya terjadi antrean warga untuk membeli gas melon tersebut.

TRIBUNBEKASI.COM, TANGERANG --- Sejumlah warung kelontong atau pengecer gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kota Tangerang masih belum menerima pasokan gas subsidi, hingga Kamis (6/2/2025) kemarin.

Padahal Presiden RI Prabowo Subianto telah mengintruksikan agar penjualan gas elpiji 3 kg itu kembali ke pengecer, namun stok ketersediaan masih sulit untuk didapatkan.

Seorang pengecer gas elpiji 3 kg di kawasan Karawaci, Dudung, mengaku, telah dua pekan tidak menjual gas berwarna hijau tersebut kepada masyarakat.

"Saya sudah dua minggu lebih enggak jual gas elpiji 3 kg lagi, orang stoknya enggak ada apa yang mau dijual, dianter juga udah kaga pernah sama agen," ujar Dudung kepada TribunTangerang.com.

Kemudian Dudung menerangkan, dirinya telah mengetahui kedatangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia datang ke Kota Tangerang untuk mengecek langsung proses pembelian gas elpiji 3 kg di pangkalan.

Informasi akan dikembalikannya penjualan gas elpiji 3 kg kepada pengecer juga telah diterimanya dari intruksi Presiden RI maupun Pemerintah Pusat.

Baca juga: Kisruh Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, DPR RI Berencana Panggil Menteri ESDM Bahlil Lahadalia?

Akan tetapi ia tak ingin ambil pusing akan belum diterimanya pasokan gas subsidi tersebut untuk warga yang tinggal di sekitarnya.

"Ya udalah saya mah pasrah aja, kalau (pasokannya) dikirim ya dijual (ke masyarakat), kalau enggak juga mau gimana lagi enggak bisa dipaksakan," kata dia.

Sementara itu pengecer gas elpiji 3 kg lainnya, Warno juga menyampaikan hal serupa. Pria berusia 51 tahun itu mengaku sempat mendengar alasan libur panjang Hari Raya Imlek 2025 membuat distribusi gas melon sempat terkendala.

"Memang kemarin saya enggak menerima stok lagi, katanya karena libur panjang jadi petugasnya pada libur enggak dikirim ke warung-warung," lanjutnya.

Ia pun berharap agar pemerintah dapat menepati janji akan penyaluran gas elpiji kepada pengecer yang statusnya dinaikan menjadi sub pangkalan.

"Ya mudah-mudahan bisa segera normal lagi lah, enggak perlu langka begini biar cepet beres, pusing juga kalau warga enggak punya gas untuk memasak," ucap Warno. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia mengubah kebijakan penjualan gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat hanya melalui pangkalan.   

Hal tersebut dilakukan menyusul timbulnya kekacauan akan pembelian gas elpiji bersubdi itu di berbagai daerah, termasuk Kota Tangerang.

Dengan demikian pengecer ataupun warung kelontong dapat kembali menjual LPG berwarna hijau yang kerap disebut gas melon itu secara langsung kepada warga.

Halaman
123