TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Pihak kepolisian Polsek Bantargebang kini tengah menyelidiki kasus jagoan Cikiwul Bantargebang bernama Suhada yang memaksa meminta uang THR (tunjangan hari raya) Lebaran ke sebuah pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Suhada tidak sendirian saat mendatangi pabrik untuk meminta uang THR Lebaran tapi bersama tiga orang temannya.
Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi membenarkan peristiwa jagoan Cikiwul meminta uang THR lebaran.
Setelah menerima informasi peristiwa itu, Kompol Sukadi dan anak buahnya telah mendatangi perusahaan dan meminta keterangan sekuriti.
Berdasarkan keterangan sekuriti, Suhada datang bersama tiga rekannya untuk meminta THR Lebaran. Namun oleh sekuriti mereka hanya diberi Rp 20.000.
"Iya, dia minta (THR), dikasih Rp 20.000. Tapi dia enggak mau, pengen ketemu pimpinannya," kata Sukadi kepada Kompas.com.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Ancam Adukan Oknum Anggota Ormas ke Polisi Jika Masih Nekat Minta THR Lebaran
Sukadi mengungkapkan, keempatnya merupakan preman berkedok organisasi masyarakat (ormas).
Mereka berasal dari Bantargebang. "Mereka preman berkedok ormas," ungkap Sukadi.
Suhada saat ini telah kabur ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor, setelah mengetahui aksinya viral.
Sementara, tiga rekannya masih dilacak keberadaannya.
Ia menyatakan akan menegakkan hukum apabila keempatnya terbukti memenuhi unsur pelanggaran pidana pemerasan.
"Sekarang klarifikasi dulu minta keterangan, ada unsur pidana atau tidak. Kalau ada kita tindaklanjuti penegakkan hukum," katanya.
Ancam tutup akses jalan
Dalam aksinya, Suhada, jagoan Cikiwul Bantargebang, mengancam akan menutup akses jalan pabrik plastik tersebut lantaran tidak mau memberi uang THR Lebaran.
Ancaman itu diucapkan Suhada setelah dirinya hanya diberi Rp 20.000 ketika meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran ketika mendatangi perusahaan pada Senin (17/3/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.
Aksi Suhada itu terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menit 59 detik yang diunggah pengguna Instagram, @infobekasi.
Awalnya, Suhada yang mengenakan rompi hitam dan kaus berwarna marun geram setelah sang sekuriti pabrik memberikannya uang THR Rp 20.000.
Suhada yang tak puas dengan nominal pemberian sekuriti akhirnya memaksa ingin bertemu pemilik perusahaan.
"Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini," kata Suhada kepada sang sekuriti, dikutip dari Instagram @Infobekasi, Kamis (20/3/2025).
"Jangan gitu Pak, hargai saya, saya kerja di sini, Pak," ujar sekuriti.
"Kalau lu kerja di sini, sampaikan, ini amanah lho," kata Suhada.
"Sudah saya sampaikan, amanah, Pak," jawab sekuriti.
Tak puas dengan jawaban tersebut, Suhada kemudian mencoba mengintimidasi sekuriti dengan mengaku sebagai jagoan di Cikiwul.
Bahkan, ia mengancam akan menutup akses jalan depan perusahaan apabila tak bisa bertemu dengan pemilik pabrik.
"Lu makan, b*k di sini, lu enggak menghargain gue, lu. Kalau lu pengen tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul. Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan depan, bisa bergerak?" ujar Suhada.
Kepada sang sekuriti, Suhada mengaku terpaksa "turun gunung" setelah anak buahnya berulang kali gagal menemui pemilik perusahaan.
Namun, ketika turun, dirinya merasakan nasib yang sama dengan anak buahnya, yakni sama-sama tidak dihargai oleh perusahaan.
"Gue selama ini enggak pernah turun, yang turun selama ini anak buah gue, sekarang gue turun pengen tahu bukti ternyata begini, enggak menghargai lingkungan. Di sini gue yang megang pabrik-pabrik semua," tegas Suhada.
Tak lama kemudian, Suhada memperlihatkan sebuah amplop putih yang berisi secarik kertas kepada sang sekuriti.
Selanjutnya, ia menunjukkan tulisan dalam isi kertas tersebut sembari mengeklaim dirinya "turun gunung" dalam rangka mati-matian membela negara.
"Gue bukannya nyari keributan, gue ngasih gini, baik-baik lho, gue bela negara di sini, gue mati-matian," tambah dia.
(Sumber : Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Jagoan Cikiwul" Ancam Tutup Akses Jalan Perusahaan Usai Diberi THR Rp 20.000