TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Kemacetan parah yang terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, bikin resah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Atas kejadian kemacetan parah di Tanjung Priok itu, Pramono Anung pun menyampaikan permintaan maaf meski persoalan itu tidak ada kaitannya dengan Pemprov Jakarta.
Sebab akibat kemacetan parah tersebut bikin susah warga yang merasakan dampaknya yang begitu luar biasa.
Lantaran peristiwa kemacetan parah tersebut terjadi di Jakarta, maka Pramono sebagai Gubernur Jakarta pun merasa bertanggung jawab.
Baca juga: Antrean Truk Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, 8 Ruas Jalan dan 4 Exit Tol di Jakut Macet Total
"Secara khusus saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi di Tanjung Priok ini sungguh membuat saya resah," ungkap Pramono pada wartawan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025).
"Untuk itu secara khusus saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya walaupun sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemerintah Jakarta. Tetapi, apapun karena ini terjadi di Jakarta, sebagai Gubernur Jakarta saya bertanggung jawab dan memohon maaf atas kejadian tersebut dan tidak boleh terjadi kembali,” ungkap dia.
Mas Pram, sapaan Pramono menyebut pihak Pelindo dan pihak operator di Tanjung Priok beralasan aktivitas di Tanjung Priok menumpuk karena adanya libur panjang usai Libur Lebaran 2025. Namun, hal itu berdampak pada masyarakat luas di Jakarta.
"Walaupun mereka mengatakan karena ada libur panjang tiga hari berturut-turut, kemudian habis Lebaran Idul Fitri mereka mau memanfaatkan itu, tetapi sekali lagi dampaknya kepada orang yang menggunakan transportasi di dalam Jakarta dampaknya luar biasa," jelas dia.
Libatkan tim urai Polrestro Jaktim
Kemacetan parah terjadi di Jalan Yos Sudarso dan sejumlah jalur lainnya yang menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun segera melakukan evaluasi bersama stakeholder agar peristiwa kemacetan parah itu tidak terulang kembali.
"Kemacetan parah karena over kapasitas. NPCT1 (New Priok Container Terminal One) harus memastikan agar rilis sesuai kemampuan pelabuhan dan system gate berfungsi maksimal," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, saat dikonfirmasi Warta Kota, Jumat (18/4/2025).
Lebih lanjut, Komarudin mengungkapkan bahwa saat ini situasi arus lalu lintas (lalin) cukup terkendali.
"Situasi saat ini cukup terkendali, arus lalin ramai lancar," tutur eks Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut.
Evaluasi ini dilakukan bersama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Eksekutif NPCT1, dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).