TRIBUNBEKASI.COM — Ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak berupa sapi, kambing, maupun unta adalah ibadah bagi setiap muslim yang mampu.
Ibadah kurban itu dilakukan setiap satu tahun sekali pada momentum Hari Raya Idul Adha, yakni setiap tanggal 10 Dzulhijjah pada penanggalan Islam.
Selain disunnahkan untuk dilakukan usai shalat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban juga boleh dilakukan pada hari tasyrik, yakni pada tanggal 11, 12, hingga 13 Dzulhijjah.
Sebelum sampai pada prosesi penyembelihan hewan kurban, proses membeli hewan kurban yang baik dan sehat perlu dilakukan.
Hal itu guna memastikan bahwa daging hewan kurban yang bakal dibagikan kepada mereka yang berhak, aman untuk dimasak dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Lalu bagaimana cara memilih hewan kurban yang baik dan sehat?
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Cek Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Harganya Anjlok Rp 13.000 per Gram
Baca juga: Kejaksaan Agung Manfaatkan Aset Sitaan 33 Hektare Jadi Lahan Pertanian di Bekasi
Hidayat (50), petugas kandang di Sapi Bali Perkasa (SBP) Kemanggisan, membagikan tips memilih hewan kurban yang baik dan sehat itu.
Hidayat pun menjelaskan dengan memberi contoh terkait pemilihan hewan kurban berupa sapi.
Langkah pertama yang harus ditanyakan pembeli kepada penjual hewan kurban adalah terkait pola makan hewan kurban tersebut.
"Yang penting pola makannya teratur, itu hasilnya bakalan bagus dan dagingnya juga bagus," kata Hidayat saat ditemui di Jalan Kemanggisan nomor 119, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (23/5/2025).
Hidayat menyampaikan bahwa seekor sapi, jenis apapun, idealnya makan sebanyak 2 kali dalam sehari.
"Pada pagi hari, siangnya kasih minum, menjelang sore sampai malam dikasih rumput-rumputan," ujar Hidayat.
Baca juga: Remaja Bekasi Meninggal usai Loncat dari Ketinggian Mal di Setiabudi, Motifnya masih Diselidiki
Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Industri Rumahan Narkotika di Bekasi, Barang Bukti Capai Miliaran
Hidayat menyebut bahwa apabila sapi sedang mengalami dehidrasi, maka tandanya akan keluar air dari matanya.
Untuk sapi yang seperti itu, ia mengarahkan agar pembeli tidak perlu khawatir, sebab hanya butuh diberi minum saja.
Lebih lanjut, ciri lain yang bisa diperhatikan pembeli kala memesan sapi adalah dari tingkahnya.
Apabila tidak aktif dan terlihat lemas, maka ada dua kemungkinannya.
"Entah penyakit bawaan, entah lelah perjalanan," katanya.
Kemudian, lanjut dia, pembeli harus memastikan bahwa sapi yang dipilih untuk berkurban sudah berusia 2 tahun.
Baca juga: Lima Pelaku Pemerasan Berkedok Penagihan Utang Beraksi di Dua Lokasi, Kini Diringkus Polisi
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jumat 23 Mei 2025
Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari giginya yang telah rumpang atau ompong.
"Jadi ompongnya itu miring, giginya itu namanya cupak, kalau dicupak itu layak," jelasnya.
Terkait hal tersebut, Hidayat memastikan jika 64 sapi yang dirawatnya di SBP Kemanggisan sehat dan bebas penyakit.
Sebab, sudah ada pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dari dokter hewan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Untuk vaksinasinya, kami seminggu 2 kali. Jadi tetap kami kasih vaksin, kami antisipasi aja, antisipasi kayak tahun yang lalu ada penyakit PMK (mulut dan kuku), cacar monyet," katanya.
Baca juga: Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bekasi Jumat Ini, 23 Mei 2025, Digelar di Wilayah Serang Baru
Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Jumat, 23 Mei 2025 hingga pukul 14.00, Simak Syaratnya
Hidayat juga menyarankan agar pembeli memilih hewan kurban yang perawatannya baik dan kandangnya tidak kotor atau berlumpur.
Sebab, hal tersebut akan membuat sapi merasa nyaman dan terhindar dari stres.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.