TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) menggelar operasi pasar murah di 12 kecamatan di Kota Bekasi.
Lokasi pasar murah ini di antaranya adalah kecamatan Bekasi Timur, Pondok Gede, Bantargebang, Bekasi Utara, dan Jatiasih.
Kegiatan berlangsung selama dua pekan, mulai Senin (28/7/2025) hingga Selasa (12/8/2025).
Pemkot Bekasi akan melibatkan sejumlah aparat pemerintah wilayah seperti Lurah dan Camat untuk mendukung terlaksananya operasi pasar murah di 12 kecamatan.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, pun meminta kepada para lurah dan camat untuk membantu memastikan pelaksanaan operasi pasar murah berlangsung aman, tidak menimbulkan kerumunan, dan tepat sasaran.
"Untuk itu, kami harap para camat dan lurah dapat mengkoordinasikan pengamanan, kelancaran distribusi, dan sosialisasi agar pelaksanaannya tertib dan tepat sasaran," kata Bobihoe, Kamis (31/7/2025).
Tidak hanya itu, Bobihoe juga mengimbau RT dan RW di masing-masing wilayah untuk membantu mengatur antrean dan proses distribusi, demi menjaga kenyamanan serta mencegah kericuhan di lapangan.
"Supaya antrean bisa tertib, dilibatkan RT dan RW jika perlu. Ini bukan sekadar masalah distribusi, tapi saya tegaskan kalau ini adalah wujud nyata dari kebutuhan dan layanan kami kepada masyarakat," katanya.
Bobihoe mengatakan 12 Kecamatan yang diadakan operasi pasar murah meliputi Bekasi Timur, Pondokgede, Bantargebang, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Rawalumbu, Medan Satria, Mustikajaya, Jatiasih, Jatisampurna, Pondokmelati, dan Kecamatan Bekasi Barat.
Kegiatan akan berlangsung selama dua pekan atau sampai Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Wawali Harris Bobihoe Ajak Warga Kota Bekasi Meriahkan HUT ke-80 RI
Dalam operasi tersebut, sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur ayam, dan daging sapi akan dijual dengan harga di bawah harga pasar.
Kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian dari pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami penilaian terdampak naiknya harga kebutuhan pokok.
Sehingga kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban warga.
"Saya rasa yang terpenting adalah operasi pasar murah ini harus dilakukan secara tertib, terarah, dan terkoordinasi. Dengan demikian, ke depannya masyarakat yang menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok dapat terbantu," kata Bobihoe, Kamis (31/7/2025) sore. (Advertorial/Diskominfo/m37)