Bandung Raya Harus Waspada, Rentetan Gempa di Sesar Lembang Bisa Jadi Sinyal Gempa yang Lebih Besar

Penulis:
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sesar Lembang membentang sepanjang 29 km dari Cilengkrang di sebelah timur Kota Bandung hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

TRIBUNBEKASI.COM -- Gempa berkekuatan cukup besar bisa terjadi di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat.

Prediksi ini didasarkan pada rentetan gempa di Sesar Lembang yang terjadi mulai 29 Juni 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga Bandung Raya tidak menganggap remeh rentetan gempa sejak akhir Juni lalu.

Terlebih, Sesar Lembang membentang sepanjang 29 km dari Cilengkrang di sebelah timur Kota Bandung hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

BMKG khawatir, gempa tersebut hanya awalan yang akan ditutup dengan gempa yang lebih besar.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan peningkatan aktivitas di Sesar Lembang. ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa menjadi indikasi awal terjadinya gempa yang lebih kuat.

Ia menjelaskan, dalam kajian seismologi, salah satu tipe gempa adalah gempa kuat yang didahului oleh serangkaian gempa pembuka bermagnitudo kecil.

BMKG menemukan gejala tersebut pada Sesar Lembang, sejak Juni 2025. 

Kronologinya, menurut BMKG adalah sebagai berikut, gempa pertama terjadi pada 29 Juni 2025 di Kota Cimahi dengan magnitudo 2,7. 

Baca juga: Netizen Jepang Kaitkan Ramalan Manga Karya Ryo Tatsuki dengan Gempa dan Tsunami di Rusia

Disusul gempa bermagnitudo 1,8 pada 24 Juli, magnitudo 2,1 pada 28 Juli, magnitudo 1,9 pada 14 Agustus, magnitudo 1,8 pada 15 Agustus, dan magnitudo 2,3 pada 19 Agustus 2025. 

Daryono menambahkan rentetan gempa bermagnitudo kecil seperti saat ini tidak boleh dianggap biasa karena energi bisa terus menumpuk sebelum dilepaskan dalam skala lebih besar.

Daryono menyebut peningkatan aktivitas paling menonjol terdeteksi pada segmen barat Sesar Lembang.

Sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, dan dikategorikan sebagai sesar aktif. 

“Yang pasti Sesar Lembang adalah sesar yang aktif, jadi kapan saja bisa rilis (memicu gempa),” kata Daryono. 

BMKG tida2 bisa memprediksi secara tepat kapan gempa besar akan terjadi. 

Halaman
12