TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk bertumbuh, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Bimbingan Konseling Ubhara Jaya, dr. Zahara Tussoleha Rony, M.M., dalam program Podcast Wawancara Khusus yang tayang di kanal YouTube Tribun Bekasi Official.
Zahara menjelaskan bahwa Ubhara Jaya menghadirkan berbagai kemudahan bagi mahasiswa, salah satunya melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Konversi SKS
Melalui RPL, pengalaman kerja, sertifikat keahlian, hingga rekam jejak prestasi seorang mahasiswa dapat dikonversi menjadi satuan kredit semester (SKS).
"Contoh kasus misalnya, ada mahasiswa yang merupakan pelatih, ia pernah menempuh pendidikan di Universitas sebelumnya hanya sampai semester 4. Dengan adanya Program RPL ini mata kuliah yang pernah diambil itu bisa dikonversi sebagai perolehan SKS-nya, jadi tidak mulai dari nol lagi SKS nya," ungkap Zahara.
Mahasiswa program RPL Ubhara Jaya sekaligus atlet kickboxing DKI Jakarta, Donfri Oktovai Tollo menuturkan bagaimana Ubhara Jaya mendukung dirinya menyeimbangkan dunia akademik dan olahraga.
Donfri pernah meraih dua medali emas dunia kickboxing serta perak di PON, bahkan dipercaya menjadi pelatih timnas taekwondo meski masih berstatus mahasiswa.
"Kebetulan saya programnya RPL yang memang kuliahnya eh bisa hybrid atau bisa digabung ya, jadi bisa ke kampus juga dan bisa ke online juga," ungkapnya.
Donfri juga menilai, bahwa Ubhara Jaya sangat luar biasa dalam mendukung prestasi atlet sekaligus akses pendidikan di perguruan tinggi.
"Sebagai mahasiswa RPL ini melihat Universitas Bhayangkara Jaya ini sangat-sangat luar biasa karena sangat membantu saya yang saat ini berprofesi sebagai atlet sekaligus merintis karir sebagai pelatih juga," sebutnya.
Dorong mahasiswa untuk berprestasi
Ubhara Jaya juga konsisten menyalurkan mahasiswa ke berbagai ajang nasional maupun internasional. Layanan student exchange bahkan sudah mengirim mahasiswa ke Filipina selama tiga tahun berturut-turut.
Salah satu mahasiswa, Gianluigi Maulana Dhielfitri (Delvi) dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar berbagi pengalamannya mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sejak semester 3.
Ia mengangkat riset tentang budaya Betawi hingga isu krisis identitas generasi Z.