Menurutnya, aksi ini menandakan banyak masyarakat yang penasaran dengan kelanjutan kasus pemakzulan Bupati Sudewo.
“Selama aksi ini damai dan tidak anarkis, tentu kami mendukung,” imbuhnya.
Doa untuk Pati yang Damai
Tidak semua warga yang hadir memaknai aksi ini sebagai sindiran.
Seperti Nur Zulaikah, warga Wedarijaksa, yang datang bersama suami dan teman-temannya.
Ia mengaku ikut menyalakan lilin sebagai doa untuk Pati.
“Semoga masyarakat Pati semakin damai dan lebih baik lagi. Pokoknya Pati cinta damai,” ujarnya.
Bagi sebagian warga, nyala lilin di Alun-alun bukan sekadar sindiran, melainkan harapan agar Pati segera pulih dari gejolak politik yang tengah berlangsung.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com