"Belum semua itu kedata, karena rata-rata rusaknya ringan,"katanya.
Terjadi 6 kali gempa susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada enam gempa susulan usai gempa di perbatasan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8/2025) malam.
Gempa Bekasi awalnya dilaporkan berkekuatan magnitudo 4,9 dan kemudian dimuktahirkan menjadi magnitudo 4,7.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan laporan bahwa ada enam gempa susulan pasca-gempa utama M 4,9.
Informasi ini diungkap Daryono pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Meski terjadi serangkaian susulan, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tenang karena kekuatan gempa lanjutan atau susulan ini relatif kecil dari gempa utama.
Daryono menjelaskan, gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi dipicu oleh pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," kata Daryono dalam keterangannya.
Baca juga: Geger, Bangunan Puskemas di Karawang Roboh, Kadinkes Sebut Bukan Akibat Gempa Bekasi
Episenter gempa utama berada di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, tepatnya di darat sekitar 19 km tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
Wilayah yang rasakan gempa: Jakarta hingga Lebak Sejumlah wilayah yakni di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang juga turut merasakan gempa Rabu malam.
- Bekasi: III – IV MMI (getaran terasa nyata dalam rumah, jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi).
- Purwakarta, Cikarang, Depok: III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu).
- Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur: II – III MMI (benda ringan bergoyang, getaran terasa dalam rumah).
- Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Lebak: II MMI (benda ringan bergoyang).
Menyusul adanya gempa, BNPB meminta masyarakat menghindari dan menjauhi bangunan yang retak maupun yang berpotensi roboh.
"Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu malam.
Bagi masyarakat yang sedang berada atau tinggal di gedung yang tinggi, hindari penggunaan lift untuk sementara. Gunakan akses keluar melalui tangga dan pintu darurat.
Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.