Kerusuhan di Jakarta

Pascakerusuhan Demo, Pramono Terapkan Tarif MRT dan TransJakarta Hanya Rp 1

Pemprov DKI Jakarta resmi memberlakukan tarif MRT dan TransJakarta Rp1 selama sepekan pasca demo ricuh.

Wartakotalive.com
DIRUSAK DAN DICORET MASSA -- Stasiun MRT Istora Mandiri turut menjadi sasaran massa yang bergerak melakukan unjuk rasa di seputaran area Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025) malam. Pantauan Warta Kota di lokasi, nampak 5 pintu masuk MRT Istora Mandiri tak hancur, baik kaca maupun pintu masuknya. Coretan vandalisme juga bertebaran di mana-mana, hingga terlihat banyak tulisan tak senonoh. 

Ia menjelaskan, dalam rapat tersebut Mendagri Tito memberikan sejumlah arahan, antara lain menunda sementara perjalanan ke luar negeri bagi kepala daerah, mengurangi acara selebrasi berlebihan yang bersifat hura-hura atau menunjukkan kemewahan, serta menjaga komunikasi publik pejabat daerah agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat.

Gubernur Pramono menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjaga Jakarta. 

Baca juga: Diprovokasi Satu Orang, Massa Terobos Rumah Mewah Eko Patrio dan Menjarah Harta Benda

Selain internal Pemprov DKI, pihaknya juga akan melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI serta organisasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan ibu kota.

“Menjaga Jakarta tidak cukup hanya dilakukan Pemprov DKI, tetapi juga perlu keterlibatan publik. Karena itu, kami akan menggelar rapat Forkopimda, yang tidak boleh diwakilkan, semua harus hadir. Kami juga akan berkoordinasi dengan pimpinan ormas, baik kepemudaan, keagamaan, maupun lainnya, untuk bersama-sama menjaga Jakarta,” jelasnya.

Pramono menegaskan, kegiatan keagamaan tetap diperbolehkan berlangsung.

Namun, sejumlah acara selebrasi berskala besar dibatalkan, termasuk Karnaval Budaya yang semula dijadwalkan pada Minggu (31/8) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

“Menjaga Jakarta tidak cukup hanya dilakukan Pemprov DKI, tetapi juga perlu keterlibatan publik. Karena itu, kami akan menggelar rapat Forkopimda, yang tidak boleh diwakilkan, semua harus hadir. Kami juga akan berkoordinasi dengan pimpinan ormas, baik kepemudaan, keagamaan, maupun lainnya, untuk bersama-sama menjaga Jakarta,” jelasnya.

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved